Mengenakan baju ala astronot, Voyager 4 memulai penampilannya dengan pernyataan, "Semua hal bermula dari bigbang (teori ledakan besar awal mula alam semesta)."
Kehadiran Voyager 4 hasil dari kerjasama antara lembaga budaya Indonesia-Perancis, IFI, dan Jazz Bromo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini tahun kedua kami bekerjasama dengan Jazz Gunung. Voyager 4 band jazz yang menjanjikan, mereka tur Indonesia, main di Surabaya, Jakarta, dan Ubud Jazz Festival," kata Joanna dari IFI, saat memperkenalkan Voyager 4.
Grup asal Paris ini memadukan piano, gitar elektik, bass, synthesizer, dan drum. Mereka banyak bereksperimen dengan bunyi-bunyian synthesizer yang terdengar futuristik. Seolah membocorkan nada-nada dari teknologi tinggi makhluk luar angkasa.
Dalam beberapa repertoar, Voyager 4 dominan dengan permainan piano yang intens, dan melodi dari gitar listrik yang terdengar progresif.
Voyager 4 digagas oleh komponis Ohane Dourian. Komposisi karya Ohane memang banyak terinspirasi dari fenomena sains-ilmiah.
Voyager 4 tampil pada petang hari pertama Jazz Gunung Bromo, Jumat, 26 Juli 2019. Ini adalah penyelenggaraan kesebelas Jazz Gunung Bromo. Festival ini digelar selama dua hari, pada 26 & 27 Juli 2019. Secara garis besar, Jazz Gunung Bromo menampilkan sejumlah musisi lintas genre, termasuk musisi campursari Didi Kempot yang akan tampil pada hari kedua festival.