Media Group merespons situasi ini dengan upaya untuk kembali membangun mental dan semangat untuk bergerak. Semangat untuk pulih dan bangkit berdiri. Salah satunya melalui program Vaksin untuk Indonesia, yang melibatkan grup band raksasa Slank.
Sejalan dengan visi Slank yang baru-baru ini merilis album bertajuk Vaksin, Media Group membuat acara yang menggabungkan konser musik dengan cerita perjalanan Slank ke berbagai kota, menemui sosok-sosok inspiratif. Acara ini akan tayang perdana di Metro TV, Jumat, 2 April 2021, pukul 20:05, dan tayang berkala pada tiap hari Jumat selanjutnya, pada jam yang sama.
"Ini pertemuan dua visi dan mimpi besar, pertemuan dua kelompok untuk tujuan mulia. Media Group sebagai kelompok media yang tak semata-mata punya tujuan korporasi, tetapi juga kebaikan. Dan juga Slank dengan Slankers punya semangat yang sama, perpaduan ini saling melengkapi."
"Perlu ada sebuah gerakan yang memberikan kontribusi untuk bangsa kita hari ini. Kita tidak bisa diam dan menyerah. Kita harus melakukan sesuatu. Ketika data capai satu juta orang Indonesia terkena covid-19, kami berpikir harus melakukan sesuatu, dan kami membuat campaign Vaksin untuk Indonesia," ungkap CEO Media Group, Mohammad Mirdal Akib, di gedung Metro TV, pada Kamis, 25 Maret 2021.
Menjaga Asa
Kita bisa saja berjibaku dan lelah secara fisik, menghadapi cobaan bertubi-tubi dalam kehidupan. Terlebih dalam situasi pandemi yang membuat segalanya kian tak pasti. Tetapi, apa yang jauh lebih penting adalah menjaga asa untuk dapat bertahan dan perlahan memulihkan keadaan. Untuk itu, program ini terus menyuarakan upaya-upaya agar masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan terkait kebersihan, kesehatan, dan semangat untuk beranjak dari keterpurukan yang disebabkan pandemi.
"Vaksin yang dimaksud bukan saja vaksin dalam artian literal vaksin yang saat ini sedang disebarkan, tetapi kita memahami bahwa virus ini ada. Kedua, kita harus menerapkan cara baru dengan protokol kesehatan yang baru, kita tidak bisa mengabaikan bahwa kita semua berpotensi menyebarkan virus ini. Kita sebarkan pesan ini ke seluruh masyarakat. Slank punya kekuatan dengan Slankers yang penggemarnya terus berjalan sampai hari ini."
"Vaksin juga (diterjemahkan sebagai) kepekaan sosial, hari ini begitu banyak orang kehilangan pekerjaan, ojek online kehilangan pelanggan, dan rumah makan banyak yang tutup. Hari ini kita lihat ketidakadilan di sektor pendidikan, dan banyak orang tidak dapat akses kesehatan. Sehingga, kita harus berbuat, " lanjut Mirdal.
Menurut Mirdal, kampanye ini diharapkan melahirkan efek multi-layer. Bukan saja menghadirkan suguhan musik, tetapi juga memicu kelaziman yang baru. Lebih-lebih, menjaga mental untuk bersama-sama menghadapi situasi sulit ini.
"Dengan Slank punya Slankers luas, ini kita harap menjadi vaksin yang punya multi-layer efek. Slank punya tekad dan niat yang luar biasa untuk tidak hanya diam. hari ini yang dibutuhkan adalah adanya pergerakan. mudah-mudahan ini adalah awal dan kemudian diikuti teman-teman lain menjadi gerakan baru."
Dalam menjalankan kampanye ini, musik masih dianggap sebagai medium efektif. Di samping tentu bagaimana sosok-sosok personel Slank yang memiliki pengaruh besar bagi penggemarnya. Sebagai catatan, akun resmi Slank di Facebook menjadi salah satu akun band Indonesia dengan pengikut terbanyak, yaitu 7,4 juta pengikut. Di media sosial Instagram, Slank memiliki pengikut lebih dari setengah juta akun. Angka ini tentu belum seberapa bila dibandingkan Slankers di kehidupan nyata yang jumlahnya bisa berkali-kali lipat. Tentu menggandeng Slank dalam kampanye sosial untuk tujuan kolektif secara nasional adalah langkah tepat.
"Kalau Slank dengan caranya dia, bisa lebih efektif untuk menyampaikan pesan terkait kebaikan. Apalagi jika dari lirik, mewakili para Slankers. Apalagi musik bahasa yang universal, bisa diterima semua golongan. Mungkin, nanti musik yang mempersatukan kita tegak berdiri menghadapi situasi dan normal baru," tutup Mirdal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News