Saat ini, tak banyak yang dapat membuat gamelan dengan pakem-pakem tradisi yang sesuai. Satu dari sedikit pembuat gamelan atau pande yang masih eksis adalah I Gede Swandiyasa, yang memiliki tempat pembuatan gamelan bernama Gong Tari, di Klungkung, Bali. Beberapa waktu lalu, Medcom.id bersama delegasi Indonesian Music Expo (IMEX) 2024 menyambangi lokasi pembuatan gamelan milik I Gede Swandiyasa.
| Baca juga: Franki Raden: Musik Berbasis Tradisi telah Menjadi Movement |
I Gede Swandiyasa berusia 74 tahun dan telah membuat gamelan dari usia 15 tahun. Dia berasal dari keturunan pande yang sudah ratusan tahun membuat gamelan. Gamelan sendiri terbilang instrumen yang tidak murah, satu set gamelan dijual seharga Rp400 juta. Proses pembuatannya panjang, tiap-tiap instrumen harus melewati proses peleburan dan pembakaran untuk mendapatkan bentuk dan bunyi yang sempurna.
"Harga satu set gamelan empat ratus juta, pembuatan selama empat bulan," ujar I Gede Swandiyasa kepada Medcom.id.

("Pabrik" gamelan milik I Gede Swandiyasa di Klungkung, Bali)
Satu set gamelan terdiri dari belasan instrumen, antara lain terompong, reong, ceng-ceng, kendang, gangsa, jublag, jegog, kantilan, kempli, kenyur.
Harga itu sebanding dengan kualitas material yang digunakan, yaitu perunggu, timah, dan tembaga. Seorang pande harus benar-benar mengerti campuran logam-logam itu agar suara yang dihasilkan sesuai titi laras pakem gamelan, dan ketahanan instrumen yang bisa dibilang seumur hidup.
Di tengah modernitas zaman dan perkembangan instrumen musik yang pesat, pesanan yang diterima I Gede Swandiyasa tak surut. Bahkan, pesanan-pesanan juga datang dari luar Indonesia. Dia pernah mendapat pesanan dari Tiongkok hingga Amerika Serikat.
Menariknya, I Gede Swandiyasa masih mempertahankan sistem pelarasan nada atau tuning secara tradisional menggunakan bambu. Bambu yang telah dipotong sedemikian rupa menjadi patokan nada untuk menyetel bunyi gamelan. Secara pakem, gamelan bali memiliki tiga sistem penyelarasan nada, yaitu diatonis, pelog, dan slendro. Seorang pande dituntut memiliki kepekaan nada untuk menyelaraskan puluhan instrumen gamelan itu. Mereka dapat menghabiskan waktu sangat lama untuk memoles logam-logam gamelan hingga mendapat nada yang sesuai.

(Proses pembakaran logam untuk membentuk instrumen gamelan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id