Ramengvrl, rapper asal Jakarta yang mulai dikenal publik lewat track "I'm Da Man" pada 2016, mengakui bahwa kualitas musisi hip-hop Indonesia kian baik. Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan kemajuan industri dan ekosistem di dalam negeri.
"Buat gue player-player-nya kualitasnya makin oke, yang cewek juga. Soal hype-nya sendiri menurut gue flat, mungkin corona membawa dampak (bagi turunnya hype hip-hop) juga. Hip-hop menurut gue hidup karena party," kata Ramengvrl dalam wawancara eksklusif bersama Medcom.id.
Menurut Ramengvrl, kultur hip-hop tak dapat dipisahkan dari pesta. Lagu-lagu hip-hop menjadi populer salah satunya karena diputar di klub malam. Juga para rapper yang biasa tampil sebagai performer atau MC di berbagai pesta. Dikarenakan pandemi yang menyebabkan aktivitas pertunjukkan musik berhenti, rantai ekosistem yang mendukung eksistensi hip-hop itu pun menjadi terputus.
Rapper bernama asli Putri Estiani itu juga menyorot infrastruktur dalam industri. Menurutnya, komponen-komponen dalam ekosistem industri musik di Indonesia yang ada saat ini kurang memadai sehingga tak mendukung kemajuan talenta-talenta hip-hop secara menyeluruh.
"Infrastrukturnya sendiri juga kurang. Industri musik di Indonesia, oh my God. Banyak orang di industri musik Indonesia enggak ngerti apa yang mereka lakukan terutama di hip-hop," katanya.
Ramengvrl sendiri kini berada di bawah label Asiatic Records. Sebuah sub-label dari Warner Music yang fokus pada musisi hip-hop di kawasan Asia. Sebelumnya, Ramengvrl sempat merilis dua album di bawah naungan Juni Records dan label asal Amerika Serikat, Empire.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News