Banyak yang bilang album terbaru K-dot ini punya sindiran untuk Drake, benarkah? Yuk, kita lihat kembali perseteruan legendaris antara dua raksasa hip-hop ini.
Awal Perseteruan: Dari Kolaborasi hingga Sindiran

Foto: Drake dan Kendrick Lamar. (Instagram)
Awalnya, Kendrick Lamar dan Drake memiliki hubungan yang cukup baik. Mereka bahkan berkolaborasi di beberapa lagu, seperti "Poetic Justice" di album Good Kid, M.A.A.D City milik Kendrick dan "Buried Alive Interlude" di album Take Care milik Drake.
Namun, semuanya berubah sejak 2013 ketika Kendrick meluncurkan umpan fenomenal di lagu "Control" milik Big Sean, di mana ia menyebut banyak rapper besar, termasuk Drake, dan menyatakan ingin menjadi yang terbaik dan menjatuhkan semua rapper tersebut.
Meskipun Kendrick mengatakan bahwa itu dimaksudkan untuk menciptakan persaingan sehat dalam hip-hop, tampaknya Drake tidak menerimanya dengan cara yang sama.
Sejak saat itu, hubungan mereka mulai renggang, dan mereka sering saling menyindir dalam berbagai kesempatan.
Perseteruan yang Memuncak di 2024
Perseteruan antara Kendrick dan Drake memanas sejak Drake merilis lagu "First Person Shooter" pada Oktober 2023, di mana J. Cole menyebut dirinya, Drake, dan Kendrick sebagai 'Big Three' di hip-hop.Kendrick merespons dengan lagu "Like That" pada Maret 2024, menolak label 'Big Three' dan mengklaim bahwa dia sendiri berada di puncak rap.
Pada April 2024, Drake membalas dengan lagu "Push Ups" dan "Taylor Made Freestyle", yang berisi sindiran personal terhadap Kendrick. Drake menggambarkan Kendrick terlalu serius dan tidak bisa beradaptasi dengan tren musik.
Kendrick tidak tinggal diam, ia merilis "Euphoria" di akhir April, menyerang balik dengan menyentuh isu-isu pribadi tentang Drake, termasuk klaim soal anak rahasia yang disembunyikan, dia kemudian mengancam akan mengekspos Drake jika menyerang balik.
Pada Mei 2024, Kendrick merilis "6:16 in LA", di mana ia lebih jauh mengeksplorasi karakter Drake, menantang kontribusinya terhadap hip-hop, dan menyindir adanya 'mole' di tim OVO Drake.
Drake kemudian membalas dengan "Family Matters" di hari yang sama, menyerang balik Kendrick dengan tuduhan soal kekerasan dalam rumah tangga dan klaim bahwa salah satu anak Kendrick sebenarnya adalah anak Dave Free, manajernya.
Seperti janjinya, Kendrick tidak tinggal diam dan langsung merilis "Meet the Grahams" hanya dua puluh menit setelah "Family Matters" keluar.
Dalam lagu ini, Kendrick menyebut langsung anggota keluarga Drake, mengklaim bahwa Drake memiliki anak perempuan yang dirahasiakan, dan menuduh Drake sebagai predator seksual.
Keesokan harinya, Kendrick merilis "Not Like Us", yang lebih eksplisit menuduh Drake sebagai pedofil dan predator seksual. Lagu ini sangat catchy dan disukai penggemar hip-hop sehingga rumor bahwa Drake seorang predator cepat tersebar
Pada Mei 2024, Drake merilis "The Heart Part 6" sebagai tanggapan. Lagu ini menyangkal tuduhan Kendrick tentang predator seksual dan mengklaim bahwa informasi tentang anak perempuan rahasia tersebut merupakan kebohongan yang diberikan oleh orang dalam tim Drake sendiri.
Meskipun begitu, banyak kritikus dan penggemar yang merasa bahwa Kendrick sudah memenangkan perseteruan ini. Terutama setelah pendengar mengkritik lagu "The Heart Part 6" tidak mencapai kualitas yang diharapkan.
GNX: Sindiran Terakhir?
Album GNX ini tampaknya menjadi bentuk akhir Kendrick untuk menyindir Drake. Dengan lirik-lirik yang penuh sindiran tajam, Kendrick menunjukkan bahwa ia tidak ada niat untuk berdamai dengan Drake.Lagu-lagu seperti "wacced out murals" dan "squabble up" penuh dengan lirik yang menggambarkan bagaimana Kendrick melihat dirinya sebagai rapper yang otentik dan tidak mau mengikuti tren komersial yang menurutnya menjadi ciri khas Drake.
Dalam salah satu baitnya, Kendrick mengatakan, "I’ll never peace it up, That shit don’t sit well with me, Before I take a truce, I’ll take them to hell with me.," yang disebut ini deklarasi Kendrick bahwa konfliknya dengan Drake belum berakhir
Melalui GNX, Kendrick ingin membuktikan bahwa ia setia pada prinsipnya dan tidak akan terpengaruh oleh arus pop yang komersial.
Album GNX ini bukan hanya sekadar album, tapi juga pernyataan Kendrick tentang konfliknya dengan Drake dan refleksi atas perjalanan kariernya.
Kendrick menunjukkan bahwa ia tidak takut untuk menyatakan sikapnya secara langsung, dan ia menggunakan musiknya untuk mengungkapkan hal itu.
Di dunia yang sering lebih mengutamakan popularitas dan komersialisme, Kendrick tetap setia pada prinsipnya, dan inilah yang membuatnya dihormati di dunia hip-hop.
Baca Juga:
Sabet Album Rap Terbaik Grammy Awards 2023, Kendrick Lamar: Itu Album Tersulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News