Sebelum dikenal sebagai musisi jazz muda bertalenta, Ardhito mengaku memainkan banyak genre musik. Namun, musik kesukaan Ardhito tetaplah jazz.
"Gue waktu itu mendengarkan omongan teman baik gue, sempat mainin genre rock, hip hop dan pada saat itu juga gue memang suka. Tapi gue juga bikin lagu jazz," kata Ardhito Pramono di sesi bincang-bincang Teritori dalam acara Eventori Universe: Indonesia Entertainment Outlook 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ardhito sadar lagu-lagu jazz kala itu masih sulit diterima di banyak kalangan. Namun, persepsi Ardhito berubah ketika melihat album debut Danilla yang berjudul Telisik pada tahun 2014. Keberanian Ardhito untuk merilis lagu bertambah besar setelah lagu-lagu Danilla diminati anak-anak muda kala itu.
"Pada saat itu Danilla baru keluar dengan album pertama, ada ballad-nya, ada jazz-nya juga. Gue pikir Danilla orang yang pertama keluar dengan genre jazz dan diterima. Oke gue, berani maju, karena gue lihat Danilla juga bisa," kata Ardhito.
Ardhito merilis karya pertamanya pada tahun 2016. Setahun kemudian Ardhito merilis mini album. Sekarang, Ardhito menjelma sebagai penyanyi muda paling digandrungi di Indonesia.
Tak hanya bicara awal perjalanan kariernya sebagai musisi, Ardhito juga mengenang masa ketika dia menjadi VJ MTV dalam acara yang turut menghadirkan Aldila Karina, Idgitaf, Cynthia Pariz sebagai pembicara itu. Ardhito dulu pernah menjadi VJ MTV pada tahun 2015.
"Dulu batu lompatan banget tuh jadi VJ, gue kan berasal dari sebuah radio Trax FM. Itu tempat gaul banget zaman dulu," kenangnya.
Selain Ardhito, Indonesia Entertainment Outlook 2023 juga menghadirkan bincang-bincang para pekerja seni lain. Sejumlah pembicara lain yang berpartisipasi yakni Dino Hamid (Chairman of APMI), Marcella Zalianty (Chairman of PARFI 56), Emil Mahyudin (Director of Now Playing Festival), Ferry Dermawan (Co-Founder of Plainsong Live), dan Fary Farghob (CEO Eventori).
"Sektor ekonomi kreatif mampu menyerap jutaan tenaga kerja dengan pertambahan sebanyak 2,08 juta tenaga kerja pada tahun 2022 menjadi 23,98 juta tenaga kerja dibanding tahun sebelumnya pada 2012 yang mencapai 21,90 juta tenaga kerja. Hal ini terlihat bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki dampak yang luar biasa besar pada penciptaan lapangan kerja di Indonesia," jelas Fary Farghob.