Mondo Gascaro, Ifa Isfansyah, Panji Prasetyo (Locker Media)
Mondo Gascaro, Ifa Isfansyah, Panji Prasetyo (Locker Media)

Cerita di Balik Soundtrack Kucumbu Tubuh Indahku

Purba Wirastama • 08 Maret 2019 19:45
Jakarta: Mondo Gascaro mengerjakan musik dan soundtrack untuk film Kucumbu Tubuh Indahku garapan sutradara dan penulis Garin Nugroho. Filmnya mengambil latar Jawa 1970-199 dengan kisah seputar tari lengger dan reog, tetapi musiknya tidak hendak bergaya etnik atau tradisional.
 
Konsep musik ini disepakati Garin bersama produser Ifa Isfansyah dan produser eksekutif Panji Prasetyo, beberapa bulan sebelum Mondo bergabung. Suatu hari, ketika pergi ke Demajors Jakarta, mereka mendengarkan lagu-lagu Mondo dan langsung merasa cocok.
 
Singkat cerita, Mondo bergabung ke tim. Namun, proses pembuatan film yang awalnya cenderung santai itu menjadi sangat ketat soal waktu begitu tiba di bagian musik. Pasalnya, film diterima untuk tayang di Festival Film Venesia, tetapi hanya tersisa waktu pengerjaan musik 10 hari.

"Musik harus dibungkus (selesai) tanggal 17 Agustus (2018). Saya dihubungi 25 Juli (...). Kami baru bisa kerja tanggal 7 Agustus," kata Mondo dalam diskusi di Kios Ojo Keos Cilandak, Rabu, 7 Maret 2019.
 
Setelah kurasi lagu-lagu "penanda zaman" itu, tahap demi tahap produksi ulang dilakukan secara paralel. Mondo dan timnya membuat ulang empat lagu lama dan membuat satu lagu baru. Ditambah satu lagu Bimbang Tanpa Pegangan versi Danilla, jadilah enam potong lagu sebagai soundtrack.
 
Ifa mengakui kesalahan ada pada dirinya sebagai produser. Menurut Ifa, waktu produksi musik yang singkat ini terjadi karena saat jadwal dirancang, dia tidak memperhitungkan bahwa musik butuh diproduksi.
 
"Biasanya proses sebulan sampai dua bulan. Karena hanya punya 10 hari, kami kerja paralel," ujar Mondo. Dia menceritakan ulang rangkaian proses singkat itu, tetapi seketika terhenyak sendiri, tidak menyangka proyeknya bisa selesai dan memuaskan pihak yang terlibat.
 
Empat lagu lama yang diproduksi ulang meliputi Hanya Semalam, Rindu Lukisan, Apatis, serta Into the Clouds, out of the Ocean. Satu lagu baru berjudul Dari Seberang ciptaan Mondo dan Garin.
 
Rindu Semalam dan Rindu Lukisan adalah lagu Indonesia era 1950-an ciptaan Ismail Marzuki. Menurut Mondo, lagu ini memang dipilih untuk mewakili zaman itu. Juno, tokoh utama filmnya, hidup pada era 1970-an dan mendengarkan lagu kesukaan sang ayah.
 
"Ceritanya Juno mendengarkan lagu-lagu ayahnya. Karena latarnya 1970-an, otomatis lagunya dari era 1950-an. Langsung terbayang ya Ismail Marzuki," ujar Mondo.
 
"Ada beberapa pilihan (lagu), tetapi yang paling cocok ya Hanya Semalam (dan Rindu Lukisan)," imbuhnya.
 
Cerita di Balik Soundtrack Kucumbu Tubuh Indahku
 
Produksi ulang Hanya Semalam melibatkan penyanyi keroncong Endah Laras untuk mengisi vokal. Endah, yang sosoknya di panggung lekat dengan ukulele, adalah rekan kolaborasi lama Garin. Dalam film ini, dia juga turut bermain peran.
 
Untuk Rindu Lukisan, supaya berbeda dengan Hanya Semalam, lini vokal diisi dengan suara laki-laki. Mondo memberikan sejumlah contoh suara, termasuk suara Tilly Haryoto ayahnya. "Kirim beberapa sampel, yang cocok bapakku."
 
Into the Clouds, out of the Ocean adalah lagu ciptaan Mondo yang sebetulnya sudah dirilis dalam album Rajakelana (2016). Untuk versi soundtrack film ini, lagu dibuat ulang dengan gaya berbeda yang lebih selaras.
 
"Dari bentuknya, (lagu versi baru) berbeda, intro dan tengahnya berbeda. Kami rekaman beberapa instrumen supaya cocok dengan film. Versi ini kami buat lebih ndeso, lebih eksotik," terang Mondo.
 
Apatis, yang aslinya diciptakan Inggrid Widjanarko dan dipopulerkan Benny Soebardja lewat Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) 1978, adalah lagu favorit mereka dalam film ini. Apatis dipakai dalam adegan penutup.
 
"Lagu-lagu lain cenderung ke era 1950-an dan 1960-an. Karena (adegan) ini era 1980-an, kami pilih-pilih (musik era itu). Kami sempat menyebut Kidung. Saat saya nyebut apatis, (Garin bilang), 'Wah, itu lagu favoritku'. Ya sudah," ujar Mondo.
 
Menurut Panji, Mondo mengajukan dirinya langsung untuk mengisi vokal lagu ini. "Ternyata hasilnya, setelah saya dengar, sama baiknya dengan versi LCLR 1978. Ternyata Mondo sudah bikin dengan persiapan, pakai hati," kata Panji.
 
Dari Seberang diciptakan Mondo bersama Garin. "Waktu itu, saya kirim yang versi belum ada liriknya."
 
Dua jam kemudian, Garin mengirimkan lirik dengan kata-kata panjang. Mondo menyuntingnya supaya bisa sesuai dengan bentuk lagu. "Namun secara esensi, masih seperti yang dimaksud Garin."
 
Sebelumnya, dalam diskusi lain di Jakarta, Garin menyatakan puas dengan musik pilihan Mondo. Dia menyebut Mondo sudah selektif memberi pilihan musik dan membatasi diri untuk tidak "menghamburkan emosi lewat musik".
 
"Begitu selektif dan saya senang dengan cara-cara seperti itu. Biasanya ketika kerja dengan pemusik, karena banyak alternatif ingin mengisi di (bagian) mana-mana, justru tidak memberikan emosi yang bersahaja," ungkap Garin.
 
Menurut Mondo, dunia yang ingin ditampilkan Garin dalam film memang dunia sederhana dengan akting dan efek suara natural.
 
"Jadi secara musik, saya juga berpikir seperti itu sehingga enggak terlalu banyak tema yang dikasih, tetapi banyak pengulangan tema yang mirip untuk mewakili dunia itu," ujar Mondo.
 
Album soundtrack Kucumbu Tubuh Indahku telah dirilis sejak awal Desember 2018. Filmnya akan dirilis di bioskop pada 18 April 2018.
 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan