(Foto: IST)
(Foto: IST)

Monkey to Millionaire Cerita Kerumitan Menggarap Album Baru

Agustinus Shindu Alpito • 06 Maret 2017 18:51
medcom.id, Jakarta: Duo rock alternatif Monkey to Millionaire kali ini datang dengan album baru bertajuk Tanpa Koma. Album ketiga ini menjadi album yang disebut Monkey to Millionaire “paling ribet.”
 
“Harus lewat tiga studio rekaman, dua mixing engineer yang berbeda, dan dua mastering engineer yang berbeda juga,” kata Aghan Sudrajat, bassist Mnkey to Millionaire.
 
Album Tanpa Koma direkam mulai tahun 2015 di SAE Jakarta, Syaelendra Studio, dan Studio Monyet (sebutan untuk rumah Aghan).

Wisnu, vokalis Monkey to Millionaire, menyebut bahwa album ini adalah wujud eksplorasi mereka soal eksperimen meramu lagu.
 
“Lebih ke penasaran, kalau bikin lagu syahdu bisa enggak? Tapi pada akhirnya banyak juga lagu yang kencang, cuma enggak sekencang Inertia (album kedua Monkey to Millionaire)," kata Wisnu.
 
Tanpa Koma adalah album pertama Monkey to Millionaire yang sepenuhnya berbahasa Indonesia. Menjadi pembuktian Wisnu sebagai penulis lirik yang patut diperhitungkan.
 
“Gue benar-benar enggak bisa banyak cerita, karena banyak persoalan internal. Makanya judulnya Tanpa Koma, karena persoalan internal itu enggak berhenti,” ujar Wisnu.
 
Wisnu lantas sedikit bercerita seputar lagu-lagu yang terinspirasi dari kejadian nyata. Baik yang dialaminya sendiri maupun yang dialami orang lain di sekitarnya. Lagu Nista contohnya, lagu itu diadaptasi dari kisah seorang yang mengkhianati keluarganya sampai rela meninggalkan anaknya sendiri.
 
Atau lagu Malam Mangsa, sebuah kisah tentang istri yang menelantarkan suami dan anaknya.
 
“Gue enggak suka lirik lagu tentang hal positif secara gamblang, karena enggak seru, Kalau senang, pasti kelihatan. Untuk apa ngomong sesuatu yang sudah kelihatan?” tutur Wisnu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan