Sebagai contoh, ada banyak kaum difabel yang berhasil mengaburkan status difabel mereka dan menyandangkan profesi musisi sebagai label diri. Lahir sebagai penyandang disabilitas tidak menyurutkan berkarya di bidang musik. Beberapa di antaranya bahkan musisi lama yang mungkin belum Anda ketahui mereka memiliki kondisi fisik yang tidak sempurna namun karyanya kerap kali diperdengungkan.
Rangkuman Medcom.id berikut diambil dari beberapa sumber sebagai sebagian contoh kaum difabel yang sukses menghidupkan jiwanya lewat bermusik.
1. Anton "Jamaica Café"
Anton tergabung dalam sebuah grup vokal akapela Indonesia Jamaica Café dan satu-satunya yang memiliki keterbatasan fisik. Pria bernama lengkap Prihartono Anton Mirzaputra ini sejak lahir mendapati dirinya dalam kondisi cacat. Kedua orangtua, Suhartati dan Amir Tanjung kemudian memberikan anaknya kesempatan berkembang secara fisik dan mental dengan memindahkannya dari sekolah Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) ke Sekolah Dasar Tarakanita Mampang, Jakarta. Saat itu Anton duduk di bangku kelas 5 SD. Dari situ, ia kembali melanjutkan sekolahnya di SMP Tarakanita.
Kendati memiliki keterbatasan fisik, Anton berkeinginan untuk menekuni dunia musik bersama teman-teman yang lain. Saat masih duduk di bangku SMP, Anton mendirikan sebuah band yang beranggotakan lima orang. Grup band mereka kerap membawakan lagu-lagu milik The Beatles. Anton sebagai penggemar berat The Beatles praktis menjadi vokalis.
Kecintaan Anton pada dunia musik berlanjut saat memasuki SMA Kolese Gonzaga. Dari sini, Anton kemudian tergabung dalam grup band akapela yang diberi nama Jamaica Café. Mereka pun bermusik dari panggung ke panggung dan mulai dikenal. Album pertama berjudul Musik Mulut dirilis pada 2004. Lama setelah itu, delapan tahun kemudian pada 2012 Jamaica Café merilis album Twenty One. Anton menghidupkan musik akapela Jamaica Café bersama Michail "Biyik" da Lopez, Hekko Wicaksono, Enriko "Iko" Simangunsong, Pambudi "Bayu" Bayuseno dan Jimmy.
2. Yana Mulyana
Selain Anton, musisi Indonesia yang sukses dengan bermusik adalah Yana Mulyana. Pria kelahiran Tanjungsari, Sumedang ini dikenal sebagai gitaris yang piawai memainkan senar-senar gitar melewati batas kemampuan seseorang pada umumnya. Lewat jempol kirinya, ia berhasil memainkan not-not gitar dengan apik.
Permainan Yana yang paling viral di jagad dunia maya saat ia membawakan Brother milik Yngwie Malmsteen pada 2012. Ketenaran Yana kemudian dilirik media musik Metal Injection dan Guitar World yang menampilkan penampilan Yana saat memainkan singel Brother. Ia diketahui mulai bermain musik secara otodidak sejak usia 12 tahun.
3. Muhammad Ade Irawan
Pianis muda kelahiran 15 Januari 1994 ini memiliki semangat yang tinggi dalam bermusik, meski terlahir dalam kondisi fisik yang kurang sempurna. Pemuda kelahiran Colchester, Inggris ini dikenal begitu lincah ketika sudah berada di depan piano. Bakat musik jazz yang dimiliki Ade pun diperolehnya secara otodidak. Ia pun diakui oleh musisi jazz terkemuka di Amerika Serikat sebagai pianiz jazz terbaik di dunia.
Ade telah mencicipi beberapa panggung internasional, sebut saja Chicago Winter Jazz Festival dan Chicago Jazz Festival di Millennium Park Chicago. Lewat kemahirannya bermusik, ia dipertemukan dengan sederet musikus jazz ternama antara lain Coco Elysses-Hevia, Robert Irving III, Peter Saxe, Ramsey Lewis, John Faddis, Dick Hyman, Ernie Adams, dan Ryan Cohen.
Saat kembali ke Indonesia, Ade kembali memainkan jari-jarinya di atas piano bersama musisi jazz nasional seperto idang Rasjidi Sync., serta melakukan tur bersama Jaya Suprana School of Performing Arts, tampil di Warsawa, Polandia.
4. Stevie Wonder
Musikus multitalenta Stevie Wonder sempat menyabet 25 penghargaan Grammy, salah satunya lifetime achievement yang diterima pada 1996. Stevie merupakan anak keenam dari pasangan Calvin Judkins dan penulis lagu Lula mae Hardway, lahir dalam keadaan prematur. Diduga akibat terlalu banyak oksigen dalam inkubator, ia kemudian mengalami kebutaan. Pria kelahiran Saginaw, Michigan ini sejak lahir sudah dikenalkan dengan musik, seperti piano, conga, dan harmonika.
Selain menerima penghargaan Grammy, ia juga mendapatkan medali Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama di tahun 2014.
5. Andrea Bocelli
Solois asal Italia Andre Bocelli tentu sangat familiar di kalangan pecinta musik. Penyanyi kelahiran September 1985 ini sempat berkolaborasi dengan penyanyi bersuara emas seperti Celine Dion dan Sarah Brightman. Salah satunya yang paling fenomenal adalah singel The Prayer. Singel duetnya yang menjadi soundtrack film animasi Quest for Camelot memenangkan itu memenangkan piala Golden Globe kategori Best Original Song, dan masuk dalam nominasi Academy Award pada kategori serupa.
Selain bersama musisi legendaris, pada Desember 2017 Andrea pun digandeng musisi yang kini namanya tengah naik daun, Ed Sheeran dalam singel Perfect Symphony, kemasan baru dari singel Perfect di album Divide.
Andrea mengalami kebutaan di usia 12 tahun dalam sebuah kecelakaan ketika bermain sepak bola. Dalam catatan prestasinya di dunia musik, sudah ada 15 album solo studio di antaranya musik pop dan jazz klasik, beberapa album hits terbaik, serta sembila opera yang telah terjual hingga 80 juta rekaman di dunia.
Saat merilis album musik klasik bertajuk Sacred Arias, Andrea tercatat dalam daftar Guinness Book of World Records, sekaligus saat bertengger di tiga posisi teratas dalam charts US Classical Albums. Tujuh album miliknya pun masuk dalam daftar 10 album terbaik dalam Billboard 200.
6. Rick Allen
Rick Allen merupakan penabuh drum asal Inggris untuk grup band beraliran rock Def Leppard. Tangan kirinya telah diamputasi sejak 1985. Hal itu diakibatkan saat ia mengalami kecelakaan mobil bersama kekasihnya, Miriam Barendsen di sekitar Sheffield pada 31 Desember 1984. Kendati kehilangan tangan kirinya, Rick tetap eksis bermusik sebagai drummer dan memainkan musik cadas.
Penggemar menyebutnya sebagai The Thunder God.
7. Tony Memmel
Terlahir tanpa lengan dan tangan kiri tak mengehentikan Tony untuk bermusik. Dengan keterbatasannya, pria asala Milwaukee, Amerika Serikat ini masih bisa memainkan alat musik gitar. Penyanyi berusia 31 tahun tersebut bahkan lulus sebagai sarjana di bidang musik spesialisasi vokalis untuk musik klasik.
Pada November tahun lalu, Tony menggelar konser di beberapa kota di Indonesia salah satunya di Surabaya. Tony bersama grup band miliknya ditunjuk oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya sebagai duta budaya di bidang musik kontemporer dan folklor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News