“Yang pertama adalah tentang seseorang yang ingin kembali ke masa kecilnya sementara kisah kedua adalah tentang seseorang yang percaya bahwa karakter masa muda seseorang sebenarnya beneficial untuk kehidupan yang mereka jalani di masa depan,” kata Audi dalam keterangan resmi yang diterima Medcom.id, Sabtu, 23 November 2024.
Audi melanjutkan “Walau sayangnya trauma dan kejadian yang mereka alami membuat mereka kehilangan sense dan karakter mula-mula tadi.”
Turut terlibat dalam single ini, Daniel Clift Papilaya sebagai Arranger, Stella Gareth sebagai Vocal Director, Richard Benhard sebagai Produser sekaligus sosok yang bertanggung jawab dalam proses Mixing dan Mastering, serta Feni Rose sebagai Executive Producer.
Baca Juga: Selamat! Nadin Amizah Dilamar Adik Sheila Dara |
Penyanyi yang menjadikan Billie Eilish sebagai sumber inspirasi dalam penyusunan lirik-liriknya ini menjelaskan, “Shell of a Man” sebagai refleksi dirinya yang secara tidak langsung merindukan karakter dirinya pada saat muda dahulu yang lebih talkative dan confident.
Mengakui sebagai sosok pribadi yang memiliki impostor syndrome memang kadang tidak mudah. Namun Audi mampu menyajikannya lewat penulisan lirik penuh makna di lagu "Shell of a Man" ini.
“Terkadang kita memiliki impostor syndrome ini karena kita berpikir bahwa diri kita ini lebih jelek dari aslinya. Bahkan terkadang, kita percaya bahwa orang lain lebih pantas untuk mendapatkan apa yang kita tengah alami atau dapatkan saat ini,” tutur Audi.
Baca Juga: Sisi Melankolis Enau di Album Lingkaran |
Audi punya cara tersendiri dalam mengurangi rasa impostor syndrome, yakni dengan percaya dengan respon positif orang lain bahwa kita sebenarnya hebat, karena orang-orang yang memberikan respon positif itu sebenarnya peduli dan berharap kita bisa melihat apa yang mereka lihat tentang diri kita.
“Kita terkadang masih punya mindset bahwa yang kita lakukan adalah salah satu cara kita untuk humble, padahal menurutku kita harus mengerti bahwa ada beda antara being humble dengan merendahkan diri,” ucap Audi.
Sama seperti single yang telah dirilis sebelumnya, Audi berharap lagu-lagunya bisa terhubung dengan pendengar, dan membuat mereka merasa dipedulikan, karena apa yang dirasakan tengah disampaikan dalam setiap lirik yang ada.
“Kalian tidak sendiri! It’s okay untuk merasakan apa yang kita rasakan sekarang, dan semuanya akan baik-baik saja karena kita akan mendapatkan jalan keluarnya,” tutup Audi.
Sebelumnya Audi telah merilis setidaknya empat single serta mini album yang berisi live performance dari single-single yang telah dirilis sebelumnya. Kini di penghujung tahun 2024 Audi kembali merilis "Shell of a Man" yang sudah dapat di dengarkan di seluruh digital streaming platform di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News