We Are Neurotic (Foto: dok. We Are Neurotic)
We Are Neurotic (Foto: dok. We Are Neurotic)

We Are Neurotic Rilis Album dan Single "Cipulir Disco Funk"

Medcom • 13 November 2023 17:26
Jakarta: We Are Neurotic, grup musik funk/disko/house asal Jakarta merilis album berjudul You Are Not Even Close. Album ini diporduseri oleh personel Neurotic langsung, Jonathan Mono dan Karel William.
 
Neurotic sendiri bertransformasi dari yang sebelumnya grup rock menjadi grup yang kental nuansa elektronik dan funk. Beberapa tahun terakhir Neurotic aktif di media sosial dan dari sana mereka berjejaring, membuka banyak kesempatan yang membantu karier musik mereka.
 
Pada 2020 Neurotic aktif di laman Discord milik duo musik elektronik asal Inggris, Disclosure. Mereka mengimplementasikan hasil diskusi musik bersama Disclosure dan menerapkannya sepanjang tahun 2021 dengan membuat komposisi orisinil dan mengunggahnya dalam bentuk video 60 detik ke akun Instagram. Tak disangka, lagu mereka tersebar dan kemudian dihubungi label luar negeri.

Baca juga: Alasan Film Yordania Jadi Pembuka Jakarta World Cinema Week 2023
 
“Lewat reels, ternyata perusahaan rekaman dari luar negeri dengan mudahnya menghubungi kami lewat Instagram dan bilang, ‘Kami mau pakai ini,’” kata Mono, pendiri Neurotic.
 
Grup yang terdiri dari Mono, Karel dan bassis Yosaviano Santoso ini meramu You Are Not Even Close setelah sukses menembus industri advertising global. Musik Neurotic digunakan dalam film dokumenter The Beauty Blackness yang diproduksi Sephora dan tayang di HBO Max. Kemudian musik Neurotic yang lain juga digunakan untuk kampanye promosi Samsung secara global.
 
“Kami bertemu secara daring setiap hari bersama Lucas (3kelves) dan Dylan (produser Belanda-Amerika), dan mereka berdua beride untuk menyelesaikan musiknya menjadi album, jadi kalau ada yang mencari lagu-lagunya di aplikasi Shazam akan diarahkan ke lagu-lagu kami yang lainnya di layanan streaming,” kata Mono.
 
Baca juga: Violinis Surabaya Memukau lewat Konser yang Membawakan Karya Komponis Legendaris Rusia
 
“Pertimbangan utamanya adalah bagaimana menjaga agar musik yang menjadi bagian dari iklan atau dokumenter itu tetap ada agar masih bisa dideteksi oleh Shazam, sambil menjaga keseimbangan dengan tetap punya ruang untuk eksplorasi dan membuat delapan lagu ini menjadi album yang utuh.”
 
Hal spesial lain dari album ini adalah artwork yang merupakan karya maestro lukis Wagiono. 
 
“Iman Anggoro, putranya Wagiono, selalu bercerita kalau warisan terbesar yang ditinggalkan ayahnya adalah karya-karya seninya, dan dia akan dengan senang hati mengizinkan kami menggunakan karya peninggalan ayahnya,” kata Mono.
 
We Are Neurotic Rilis Album dan Single Cipulir Disco Funk
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan