Tindakan ini diambil Lana Del Rey setelah dia mendapat banyak kritik dari para pendukung Palestina, The Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel, yang selalu memperingatkan para musisi untuk berpikir panjang dan tidak menggelar konser di Israel.
Hingga saat ini, situasi politik antara Israel dan Palestina masih memanas. Melalui akun Twitter pribadinya, Lana Del Rey mengungkapkan keputusannya menggelar aksi panggung di Israel bukan bagian dari kampanye politik.
"Aku ingin mengingatkan pada kalian bahwa aksi panggungku di Tel Aviv (Israel) bukan bagian dari politik atau komitmen untuk politik. Hanya sekadar bernyanyi seperti yang kulakukan di California. Bukan berarti pandanganku sejalan dengan pemerintah di negaraku," tulis Lana di akun Twitter, Minggu, 19 Agustus 2018.
Dua hari setelahnya, Lana kembali menjelaskan keputusan menggelar konser di Israel bukan bagian dari politik dan tetap menggelar aksi panggung di sana.
"Ketika aku berada di Israel, aku juga akan berkunjung ke Palestina, menemui anak-anak Israel dan Palestina bermain musik bersama. Aku menginginkan perdamaian antara Israel dan Palestina," ungkap Lana melalui akun Instagram, Selasa, 21 Agustus 2018.
Empat tahun lalu, penyanyi berusia 33 tahun itu membatalkan konser di Israel. Lorde juga membatalkan aksi panggungnya di Israel pada Desember lalu karena alasan yang sama, dugaan keberpihakan politik terhadap salah satu negara.
Tahun lalu, Nick Cave and The Bad Seed dan Radiohead menggelar aksi panggung di Israel meski mereka sempat mendapat perlawanan keras dari para pelaku kampanye.
Lana Del Rey akan tampil dalam Meteor Festival di Lehavot HaBashan's Pechan Park sekitar tanggal 6-8 September 2018. Flying Lotus, Kamasi Washington, A$AP Ferg dikabarkan turut memeriahkan acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News