Gara-Gara Vladimir Putin, Limp Bizkit Batal Konser

Jakarta: Konser band nu metal Limp Bizkit di Estonia telah resmi dibatalkan. Pembatalan ini merupakan dampak dari pernyataan lama sang vokalis, Fred Durst, mengenai dukungannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang kembali mencuat di media sosial.
 
Limp Bizkit dijadwalkan tampil di Unibet Arena, Tallinn, Estonia, pada 31 Mei 2026. Namun, kurang dari sebulan setelah rencana itu diumumkan, pihak promotor, Baltic Live Agency, telah membatalkannya.
 
"Kami memberitahukan bahwa dikarenakan adanya keadaan di luar kendali pihak penyelenggara, konser Limp Bizkit yang direncanakan pada 31 Mei 2026 dibatalkan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tulis Baltic Live Agency dalam keterangan resminya, dikutip dari Louder pada Senin, 17 November 2025. Melansir dari VICE, Fred Durst dilaporkan pernah membentangkan spanduk bertuliskan “Crimea = Russia.” Tindakan ini kemudian menyebabkan otoritas Ukraina melarangnya memasuki negara tersebut selama lima tahun.

Tulisan tersebut merujuk pada wilayah di Eropa Timur yang diakui oleh sebagian besar negara sebagai bagian dari Ukraina, namun dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
 
Selain itu, ERR News melaporkan bahwa Fred Durst pernah menyebut Putin sebagai "pria hebat dengan prinsip moral yang jelas dan sosok yang menyenangkan." Fred Durst diketahui pernah menikah dengan Kseniya Beryazina, seorang penata rias kelahiran Krimea, Rusia. Berkat latar belakang mantan istrinya saat itu, vokalis nu-metal tersebut mulai sering menghabiskan waktu di Semenanjung Krimea, wilayah yang kemudian dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
 
Dilaporkan juga bahwa Fred Durst menjalin pertemanan dengan beberapa pejabat negara pada masa itu. Akibat dukungan Fred Durst terhadap Rusia kembali mencuat, Kementerian Luar Negeri Estonia menyatakan bahwa tidak ada tempat di Estonia bagi siapa pun yang mendukung Rusia. Estonia sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaannya dari mantan penjajah, Rusia, pada tahun 1991.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Estonia mengatakan kepada ERR bahwa negaranya memberikan dukungan penuh kepada Ukraina. "Estonia mendukung integritas teritorial Ukraina dan berpegang pada prinsip bahwa setiap jengkal wilayah Ukraina adalah milik Ukraina,” tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id