Dengan karier bermusik yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade, Muse tetap solid dalam formasi awal mereka, yang kini masih digawangi oleh Matt Bellamy (vokal/gitar), Chris Wolstenholme (bass), dan Dominic Howard (drum).
Bellamy cs juga dipastikan akan menyapa kembali para Muser (sebutan fans Muse) Indonesia setelah 18 tahun lamanya lewat konser di Jakarta yang akan dihelat di Carnaval Ancol, Jakarta pada 19 September 2025.
baca juga: |
Sambil menunggu penjualan tiket konser Muse yang dibuka pada 16 Juni 2025, yuk Sobat Medcom simak 10 lagu Muse yang paling banyak didengarkan di platform musik Spotify:
1. "Suppermasive Black Holes" - (762.057.795 pendengar)
Lagu ini merupakan fokus trek dalam album Black Holes and Revelations, yang dirilis pada 3 Juli 2006. Dalam salah satu wawancara, vokalis Matt Bellamy menerangkan bahwa lagu "Suppermasive Black Holes" memiliki makna metafora yang menggambarkan perempuan seperti “pusat galaksi, sebuah lubang hitam raksasa yang membuat kita tersedot ke dalamnya”.
Hingga kini, “Supermassive Black Hole” tetap menjadi salah satu karya ikonis Muse. Di Spotify, lagu ini tercatat sebagai lagu paling populer nomor satu dari band alternative atau modern rock asal Inggris tersebut.
2. "Uprising" - (719.662.173 pendengar)
Selanjutnya, ada lagu “Uprising” dari album The Resistance yang dirilis pada tahun 2009. Lagu ini pertama kali diperkenalkan sebagai single utama pada 3 Agustus 2009.
Lewat "Uprising", Matt Bellamy cs tampil dengan semangat menyuarakan perlawanan. Seperti video klip di atas, visual dan lirik lagu ini menyerukan pemberontakan terhadap sistem yang menindas dan manipulatif, serta mengajak pendengar untuk melawan pengaruh kekuasaan dan propaganda yang menyesatkan.
3. "Starlight" - (485.015.953 pendengar)
Sobat Medcom pasti sudah familiar dengan dentingan piano ikonis dari Matt Bellamy di lagu “Starlight”. Lagu ini merupakan salah satu hit paling populer dari album Black Holes and Revelations yang dirilis pada tahun 2006.
Menariknya, Muse sering menjadikan “Starlight” sebagai lagu andalan untuk menutup sesi encore saat tampil live di berbagai konser mereka.
4. "Hysteria" - (362.856.131 pendengar)
Dirilis sebagai bagian dari album Absolution (2003), lagu ini menonjol berkat permainan bass dari Chris Wolstenholme yang menghadirkan riff pembuka penuh distorsi yang kuat dan berenergi.
Riff tersebut tak hanya menjadi ciri khas lagu "Hysteria", tetapi juga telah menjadi salah satu riff bass paling populer di dunia musik modern, yang kerap dijadikan referensi dan dicover ulang oleh para pemain bass di berbagai penjuru dunia.
5. "Madness" - (332.619.354 pendengar)
Lagu ini masuk dalam album The 2nd Law, yang pertama kali dirilis pada 1 Oktober 2012. "Madness" sendiri bercerita tentang perjalanan emosional seseorang dalam memahami cinta dan konflik batin, serta menyadari bahwa cinta adalah kekuatan yang menyelamatkan di tengah kekacauan dan kebingungan.
6. "Time is Running Out" - (277.526.073 pendengar)
"Time Is Running Out" merupakan salah satu hit populer lainnya dari kalatog album Absolution (2023). Menurut Bellamy, secara makna lagu ini menggambarkan perasaan terjebak dalam hubungan yang menguras emosi, di mana seseorang mulai kehilangan kendali dan merasa waktunya semakin habis untuk mempertahankan dirinya sendiri.
7. "Psycho" - (268.310.655 pendengar)
Selanjutnya ada lagu "Psycho" dari album Drones (2015). Mirip dengan lagu "Uprising", di lagu ini Matt Bellamy dan kawan-kawan juga menyerukan kritik terkait proses dehumanisasi dalam pelatihan militer, di mana individu diubah menjadi alat perang tanpa empati.
8. "Knights of Cydonia" - (261.647.962 pendengar)
"Knights of Cydonia" dari Muse masuk dalam album Black Holes and Revelations (2006). Lagu ini pertama kali dirilis sebagai single pada 27 November 2006.
Secara makna, lagu ini mengangkat semangat pemberontakan dan perlawanan terhadap penindasan, dibalut dalam nuansa epik sci-fi dan western. Judulnya merujuk pada wilayah di planet Mars, menambah unsur futuristik dan simbolik dalam lagunya.
9. "Undisclosed Desires" - (215.369.059 pendengar)
Di urutan kesembilan ada lagi "Undisclosed Desires" dari album The Resistance (2009). Lagu ini pertama kali dirilis sebagai single pada 16 November 2009.
Secara makna, lagu ini menggambarkan kerentanan dalam hubungan, keinginan terdalam yang sulit diungkapkan, serta kebutuhan akan keterbukaan dan penerimaan emosional antar pasangan. Dengan mengusung nuansa musik elektronik dan R&B yang berbeda dari gaya khas Muse yang identik dengan alternative rock, lagu ini menunjukkan sisi eksperimental dari Muse.
10. "Plug in Baby" - (193.466.041 pendengar)
Terakhir ada lagu "Plug In Baby" dari album kedua Muse bertajuk Origin of Symetry yang rilis pertama kali pada tahun 2000. Secara makna, "Plug In Baby" menggambarkan ketergantungan manusia terhadap teknologi dan bagaimana hal itu bisa menggantikan koneksi emosional atau hubungan nyata.
Lagu ini juga bisa diinterpretasikan sebagai kritik terhadap hubungan yang bersifat artifisial atau manipulatif. Dengan riff gitar yang ikonik serta raungan distorsi khas Matt Bellamy, lagu ini menjadi salah satu rilis favorit para Muser di seluruh dunia.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News