Potret fans .Feast asal Malaysia di Latihan Pestapora 2025 (Foto: Instagram @pestapora)
Potret fans .Feast asal Malaysia di Latihan Pestapora 2025 (Foto: Instagram @pestapora)

Netizen Malaysia Pertanyakan Mengapa Industri Musik Mereka Tak Semaju Indonesia

Medcom • 31 Juli 2025 16:16
Jakarta: Jagat media sosial Malaysia kini tengah diramaikan mengenai perbincangan soal mandeknya perkembangan industri musik lokal mereka. Banyak netizen Malaysia mempertanyakan, mengapa industri musik lokal Malaysia tak mampu berkembang sepesat Indonesia? Yang kini justru menggerus dan mendominasi industri hiburan mereka.
 
Fenomena ini semakin terlihat dari maraknya konser dan festival musik asal Indonesia yang digelar di Malaysia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Tak hanya ramai digelar, acara-acara tersebut juga kerap dipadati ribuan penonton, seolah menjadi bukti kuat bahwa musik Indonesia kini lebih digandrungi di Negeri Jiran sana.
 
Salah satu yang terbaru adalah festival Latihan Pestapora 2025 yang sukses digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, pada 26 Juli 2025 lalu.

Festival pemanasan menuju perayaan akbar festival Pestapora di Jakarta ini dimeriahkan oleh nama-nama besar seperti Sheila On 7, .Feast, Kunto Aji, Pamungkas, Nadin Amizah, hingga kolaborasi Barasuara X Efek Rumah Kaca.
 
baca juga: 
 

 
Menurut Kiki Aulia Ucup, selaku penggagas festival musik Pestapora, gelaran Latihan Pestapora 2025 berhasil menyedot antusiasme yang sangat tinggi dari para penikmat musik Indonesia di Malaysia.
 
"Lebih dari 23 ribu tiket terjual," ungkap Ucup dalam jumpa pers Pestapora 2025 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin, 21 Juli 2025. 
 
Tak hanya festival, konser tunggal dari sejumlah musisi kenamaan asal Indonesia juga merajai agenda hiburan Malaysia. Sebut saja Rossa yang menggelar konser "Here I Am" di Axiata Arena, Bukit Jalil, pada 14 Juni 2025 lalu yang dihadiri lebih dari 10 ribu penggemar.
 
Beberapa konser lainnya sepanjang tahun 2025 pun mencuri perhatian, seperti konser Denny Caknan bertajuk Malam Ambyar 2025 di Johor, serta konser perdana Bernadya bertajuk Untungya, Untungnya di Zepp, Kuala Lumpur, Malaysia pada 13 Juli 2025 kemarin.
 
Sebelumnya pada tahun 2024, band Ungu yang dimotori oleh Pasha juga sukses menggelar dua konser besar yang dihadiri lebih dari 20.000 penonton di Maeps, Serdang, serta 7.000 penonton dalam gelaran bertajuk Intimate Concert UNGU di Arena Larkin, Johor Bahru, 19 Juli 2024.

Tanggapan Netizen Malaysia

Netizen Malaysia Pertanyakan Mengapa Industri Musik Mereka Tak Semaju Indonesia
 
Menyaksikan deretan kesuksesan musisi Indonesia di tanah air mereka, sejumlah warganet Malaysia pun mulai mempertanyakan nasib musisi lokal yang dirasa semakin kalah bersaing. Salah satu cuitan yang mencuri perhatian datang dari akun Thread @kay_izwan.
 
"Apakah band-band Malaysia setara dengan band-band Indonesia? Bisa dibilang iya. Tapi kenapa ya, band Malaysia justru jarang dapat panggung di Indonesia, sementara band-band Indonesia malah rutin tampil di Malaysia? Hampir tiap bulan ada aja konser atau festival yang menghadirkan musisi Indonesia di sana.
 
Apakah ada pihak ketiga yang jadi semacam "gatekeeper"? Atau mungkin memang manajemen dan tim PR dari Malaysia yang masih kurang maksimal?," tulis akun thread @kay_izwan.
 
Pernyataan ini memicu diskusi lanjutan dari warganet Malaysia lainnya. Akun @dzulhasif, misalnya, 
Ia berpendapat bahwa lirik-lirik lagu dari musisi Indonesia lebih terasa relate dengan kehidupan sehari-harinya dibandingkan dengan musik Malaysia.
 
"Menurutku pribadi, musik Indonesia tuh liriknya sangat relate sama kehidupan sehari-hari. Contohnya kayak Hindia, .Feast, Feby, Nadine. Gaya musik mereka juga gampang banget diterima. Aku sebenarnya juga suka beberapa band Malaysia, tapi memang nggak sebanyak band dari Indonesia sih," balas akun Thread @dzulhasif.
 
Sementara, netizen lain mempertanyakan apakah musik Malaysia diputar di radio Indonesia? Karena 40% lagu asal Indonesia diputar di Malaysia.
 
"Radio-radio swasta di Malaysia itu sekitar 40% waktu tayangnya muter lagu-lagu dari Indonesia. Tapi, radio-radio di Indonesia ada nggak sih yang muter lagu dari Malaysia?," tulis akun Thread @adhirahman.
 
Tanggapan kritis juga datang dari netizen Malaysia lewat akun Thread @coolesfaq. Menurutnya, pemerintah juga harus introspeksi diri bila musik lokal Malaysia ingin semaju Indonesia.
 
"Selalu yang disalahin pendengarnya. Pemerintahnya nggak mau introspeksi juga kah? Di Indonesia, festival musik bisa dapat sponsor dari perusahaan rokok. Di Malaysia, itu nggak boleh. Akhirnya ya festivalnya kekurangan dana, dan dampaknya jangkauannya juga terbatas buat narik pendengar baru," balas akun Thread @coolesfaq.
 
Diskusi lintas negara ini pun ikut ditanggapi oleh Wendi Putranto, manajer band Seringai sekaligus penggiat musik Indonesia. Lewat akun @wenzrawk, ia menjelaskan bahwa sebenarnya sudah ada inisiatif untuk membuka panggung bagi musisi Malaysia di Indonesia.
 
"Ada, di Lokananta, Solo. Kami mengundang band Malaysia, Fugo, untuk tur konser di 3 kota pada Mei lalu. Mereka show di Jakarta, Jogja, Solo. And Fugo is awesomeness. More great M'sia bands should come over to Jakarta," ungkap Wendi lewat akun thread-nya bernama @wenzrawk.
 
(Basuki Rachmat)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan