Kasus bermula dari sesi untuk level tingkat menengah, ketika pengguna diminta memilih jawaban yang benar dalam bahasa Jerman atas pertanyaan: “Apakah kamu suka buku dengan karakter Harry Potter?” Jawaban yang dinyatakan benar berbunyi, “Ya, tapi menurut saya penulisnya kejam.” Sementara jawaban salah adalah, “Ya, kamu benar. Saya tertarik pada olahraga.”
Unggahan terkait materi itu kemudian viral di media sosial X. Seorang produser TV lepas, Gaby Koppel, mengaku menemukan kalimat tersebut saat belajar Jerman melalui Duolingo.
“Malu sekali @duolingo. Saat belajar Jerman, saya menemukan kalimat: ‘Ya, saya suka Harry Potter tapi penulisnya kejam.’ Seberapa sadar kalian sampai membiarkan ideologi trans menyusup ke pelajaran bahasa?” tulis Koppel.
Koppel menilai, Rowling menjadi satu-satunya tokoh nyata yang dijadikan bahan kritik dalam materi Duolingo selama hampir lima bulan dirinya mengikuti kelas.
“Bukan Putin, bukan para Ayatollah, tapi seseorang yang kebetulan mengambil sikap kritis terhadap gender,” ujarnya kepada The Telegraph.

Menanggapi kritik tersebut, juru bicara Duolingo menyampaikan permintaan maaf. “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan akan segera menghapus konten ini dari aplikasi,” kata pihak Duolingo dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, Rowling juga kembali menyinggung isu serupa lewat unggahan di X. Ia menulis, “Saya berpikir untuk membuat penghargaan tahunan untuk ‘merayakan’ bentuk penyerahan diri paling pengecut dan penjilat terhadap kelompok Gender Taliban, yang dilakukan oleh organisasi yang katanya liberal.”
Polemik ini kian panas setelah sejumlah penghargaan literasi juga menghadapi kontroversi terkait nominasi penulis yang berpandangan kritis terhadap isu gender. Lebih dari 800 penulis dan pekerja penerbitan bahkan menandatangani petisi menolak nominasi tersebut, sementara 10 penulis menarik diri sebagai bentuk protes.
Rowling sendiri dalam beberapa tahun terakhir kerap bersuara lantang menentang reformasi identitas gender, termasuk kebijakan yang didorong mantan Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon. Perbedaan pandangan itu bahkan memicu perseteruan terbuka di media sosial, yang hingga kini terus berlanjut.
(Safira Prameswari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id