Pameran semakin istimewa karena seniman yang masuk dalam lima besar jajaran seniman top China itu mempersembahkan deretan patung yang terinspirasi dari karakter karya penulis Jin Yong. Pameran ini memang bagian dari rangkaian peringatan 100 tahun kelahiran Jin Yong yang merupakan maestro sastra wuxia asal Hong Kong yang karyanya menjadi legenda lintas generasi.
Jin Yong dikenal dengan kisah trilogi Pendekar Rajawali yang terdiri The Legend of the Condor Heroes, The Return of the Condor Heroes, hingga The Heaven Sword and Dragon Saber. Kisah trilogi ini pernah sangat populer di Indonesia ketika diadaptasi ke dalam serial dan film.
"Ren Zhe tidak sekadar menyalin karakter Jin Yong, ia menyalurkan jiwa mereka. Ini adalah perjalanan spiritual tentang kejayaan dan kemanusiaan," kata Linda Ma, pendiri Linda’s Gallery yang menjadi penyelenggara tunggal pameran ini.
Menurutnya, A Path to Glory tidak hanya memberi ruang nostalgia bagi penggemar Condor Heroes Trilogy, tetapi juga mengajak publik merenungkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam karya sastra Tiongkok klasik.
Tokoh-tokoh yang diciptakan Jin Yong senantiasa diuji antara ambisi pribadi, kehormatan keluarga, dan nilai kebajikan universal. Ren Zhe dengan sangat detail menangkap esensi itu dalam karyanya, figur-figur heroik yang tak hanya menampilkan kekuatan fisik, tetapi juga sisi kemanusiaannya.

Pengunjung yang mengunjungi aula pameran takjub melihat patung setinggi 2-3 meter, diposisikan sedang menggenggam busur, merupakan tokoh Guo Jing (Kwee Ceng). Di sampingnya berdiri patung wanita berkuda yang bisa diduga adalah sang istri, tokoh Huang Rong (Oey Yong) yang sedang berkuda dengan tinggi tak kurang dari 2,5 meter.
Ada juga tokoh Yang Guo (Yo Ko) dan Xiaolongnu (Siauw Liong Lie) yang mengekspresikan asmara mereka. Tangan kanan Yo Ko yang buntung sehingga lengan bajunya kosong. Adapun Bibi Lung yang berpostur ramping menunggu dengan topi bercadarnya.
Melalui serangkaian patung monumental karya Ren Zhe, pengunjung diajak menyusuri jejak heroisme, nilai moral, dan kebijaksanaan yang terpancar dari semesta ciptaan Jin Yong, terutama kisah-kisah dalam Trilogi Pendekar Rajawali (Condor Heroes Trilogy).
"Ini adalah pameran terlengkap karya Ren Zhe untuk tokoh-tokoh karakter penulis Jin Yong. Kami sudah memamerkan karya Ren Zhe di Singapura, tapi tidak selengkap saat ini. Jadi para kolektor dan penikmat seni wajib datang ke sini, karena ini kesempatan yang sangat langka," kata Linda.
Ren Zhe adalah salah satu pematung muda paling menonjol dari China saat ini. Lulusan Akademi Seni Rupa Tsinghua, Beijing, ia dikenal karena kemampuannya memadukan estetika tradisional Timur dengan sensibilitas kontemporer global.
Dalam karyanya, Ren Zhe menggunakan material modern untuk menghidupkan nilai-nilai klasik, keberanian, kemurahan hati, rasa hormat, hingga kejujuran yang merupakan nilai inti dalam filsafat Konfusius. Bagi masyarakat Indonesia, yang sejak lama akrab dengan budaya populer China melalui film silat, drama TV, dan komik, pameran ini menghadirkan pengalaman baru, membaca ulang Jin Yong lewat bahasa visual tiga dimensi seni patung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id