Acara bertajuk Art For Humanity diselenggarakan oleh DKJ dalam upaya membantu para korban bencana Sumatra. Pameran seni rupa dan lelang lukisan ini dipandu oleh aktivis Dik Doank serta diikuti oleh 26 seniman, termasuk SBY.
Karya SBY dilukis menggunakan teknik cat minyak di atas kanvas (oil on canvas) berukuran 130 x 80 cm. Lukisan God’s Day dibuka dengan harga awal Rp100 juta. Karya ini pun menarik perhatian dua peserta yang terus menawar menjadi Rp200 juta, Rp250 juta, sampai di angka terakhir Rp 311 juta.
Pada acara Art For Humanity, SBY sempat menceritakan makna di balik lukisan God's Day. Karya ini terinspirasi dari pengalamannya saat terjun langsung ke lokasi Tsunami Aceh 2004 silam.
Baca Juga :
SBY Temui Legenda Hidup Yok Koeswoyo, Siapkan Konser “Tribute to Koes Plus” di Pacitan Awal Desember
Melihat kondisi yang kembali terulang 21 tahun kemudian, ia mencoba menangkap kondisi banjir bandang yang menyapu desa-desa di bawahnya hingga penuh dengan air berwarna kecokelatan di lukisannya.
"There is a beautiful story. Dahulu saat Aceh dan Nias kena tsunami, saya juga lagi di Jayapura untuk mengunjungi korban bencana di sana. Saya memantau korban sekian-sekian ribu, saya bilang, ‘Harus segera ke Aceh.’ Dan di sana masih ada konflik GAM, (Paspampres bilang), ‘Nanti keamanan gimana? Mendarat di mana?’ Saya bilang ‘No, saya harus melihat langsung ke sana’," kenang SBY.
Akhirnya, SBY bersama tim rombongan dan istrinya, almh. Ani Yudhoyono, memutuskan terbang ke Aceh menggunakan pesawat kecil di hari kedua peristiwa tsunami. Ia menyaksikan pemandangan jenazah berserakan di mana-mana. Ia juga bertemu dengan anak-anak penyintas bencana yang kehilangan keluarganya.
"Saya menahan air mata. Itu adalah puncak sebuah penderitaan, banyak orang yang menderita. Mereka hopeless gak ada masa depan," ceritanya.
Ia pun dengan tegas mengatakan, “Ini tragedi, ini humanity. Insya Allah berapa pun (harga lelang) saya lepas. Saya ikhlas berapa pun."
Tak hanya God’s Day, karya milik Muna Diannur Suria, Just Masking, Not Hypocreating, juga laku senilai Rp35 juta. Mengingat Lupa: Series #2 Mohammad Hatta karya Aan Arif Rahmanto pun dijual seharga Rp 50 juta.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News