Nanang mengaku sakit hati dengan tatapan sinis Sandy ketika mereka bertemu dalam pertemuan warga. Nanang rupanya sudah lama menyimpan dendam kepada Sandy, tepatnya sejak tahun 2019.
Nanang menyebut Sandy pernah mendirikan tenda pesta pernikahan yang memakan tempat ke wilayah rumahnya. Sandy disebut menebang pohon milik Nanang tanpa seiizinnya.
"Menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu, namun tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah. Atas perbuatan korban tersebut, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam sama korban," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Kamis (16/1/2025).
baca juga: Berlumuran Darah, Sandy Permana Meninggal di Pelukan Istri |
Hubungan Sandy dan Nanang bisa dibilang tidak harmonis karena mereka sudah tak lagi bertegur sapa. Nanang menyimpan dendam dan amarah hingga bertahun-tahun lamanya.
"Sehari-hari tersangka menjalani kehidupan bertetangga dengan korban secara tidak harmonis. Tersangka tidak pernah menyapa korban dan korban pun tidak pernah menyapa tersangka," katanya.
Amarah Nanang akhirnya memuncak ketika pada Minggu, 12 Januari 2025 pagi dia membabi buta menikam Sandy memakai pisau. Sandy tergeletak di dekat rumahnya lalu dinyatakan sudah meninggal ketika dibawa ke rumah sakit.
"Tersangka menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas motor. Lalu tersangka tetap berusaha untuk melukai korban dengan cara menusuk kembali ke pelipis kiri korban sebanyak satu kali, menusuk kepala korban sebanyak satu kali, menusuk dada korban sebanyak satu kali, menusuk leher kiri korban sebanyak satu kali," jelasnya.
Nanang ditangkap di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Januari 2025. Nanang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News