Megan Thee Stallion (Foto: Instagram/theestallion)
Megan Thee Stallion (Foto: Instagram/theestallion)

Dilecehkan Tory Lanez, Megan Thee Stallion Minta Perlindungan Pengadilan

Rafi Alvirtyantoro • 18 Desember 2024 12:04
Jakarta: Rapper Megan Thee Stallion telah mengajukan restraining order atau perintah perlindungan ke pengadilan, pada Selasa, 17 Desember 2024. Hal tersebut diajukan setelah pelantun "Mamushi" merasa telah dilecehkan oleh Tory Lanez.
 
Melansir dari TMZ, Megan mengaku ke pengadilan telah dilecehkan oleh Tory Lanez dalam beberapa bulan terakhir. Tindakan tersebut terjadi saat pria itu di dalam penjara.
 
Diketahui Tory Lanez sedang menjalani hukuman 10 tahun penjara akibat perbuatannya dengan menembak senjata api ke arah kaki Megan pada 2020 lalu. Ia telah menjalani hukuman tersebut sejak tahun lalu.

Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, Tory diduga menyewa sekelompok blogger untuk menyebarkan pernyataan fitnah tentang Megan, termasuk seorang wanita bernama Elizabeth Milagro Cooper. Wanita itu sebenarnya telah digugat oleh Megan pada Oktober lalu.
 
baca juga: Megan Thee Stallion Ungkap Kronologi Dirinya Ditembak Rapper Tory Lanez

 
"Telah membagikan video yang telah dimanipulasi dan dibuat secara artifisial yang menggambarkan Nona Pete (Megan) seolah-olah terlibat dalam aktivitas seksual tanpa (pengetahuan atau persetujuan) beliau" keterangan gugatan yang diajukan Megan Thee Stallion Distrik Selatan Florida, Amerika Serikat, dikutip dari Teen Vogue, pada Rabu, 18 Desember 2024.
 
"Cukup sudah, Nona Pete—sebagai korban kejahatan kekerasan dan pembela hak-hak perempuan bagi jutaan penggemarnya di seluruh dunia—tidak akan lagi mentolerir kampanye pelecehan yang dilakukan oleh tergugat (Elizabeth)."
 
Dalam gugatan terbarunya, Megan menyatakan bahwa riwayat panggilan telepon penjara membuktikan hubungan konspirasi antara Tory dan Elizabeth. Ia mengatakan bahwa panggilan tersebut mencakup percakapan antara Tory dan ayahnya, yang menanyakan tentang pembayaran kepada Elizabeth untuk melecehkan Megan.
 
Ketika merasa dilecehkan, Megan mengalami perang psikologis yang membuat hidupnya hancur dan terpuruk dengan depresi yang mendalam. Bahkan ia sampai menjauh dari teman-temannya karena hal tersebut.
 
Lalu, Megan juga kerap berpikir bahwa lebih baik Tory menembak dan membunuhnya saja, dibandingkan harus mengalami penyiksaan seperti ini.
 
Selain itu, Tory yang sedang mengajukan banding atas hukumannya diduga terus membuat klaim palsu tentang Megan sebagai bagian dari upaya untuk keluar dari penjara.
 
Oleh karena itu, Megan meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah perlindungan untuknya agar Tory tidak bisa lagi menghubungi, melecehkan, atau mengintimidasi dirinya, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga.
 
Sebelum insiden penembakan, Megan dan Tory dikabarkan menjalin hubungan dekat. Namun, perselisihan yang berujung pada tindakan kekerasan telah membantah kabar tersebut.
 
Sejak saat itu, hubungan keduanya semakin memburuk, dengan Megan yang terus berupaya mencari keadilan dan Tory yang menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya. Kejadian tersebut tidak hanya mengakibatkan luka fisik pada Megan, tetapi juga trauma psikologis yang mendalam.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan