Pelantun hits "Untungnya Hidup Harus Tetap Berjalan" itu mengungkapkan bahwa kebersamaan dengan keluarga tetap menjadi ritual utama yang selalu ia jaga setiap Natal.
"Ritual? Pastinya kumpul bareng keluarga sih," ujar Bernadya kepada Medcom.id saat diwawancarai di Bengkel Space SCBD, Jakarta.
Bagi Bernadya, Natal tahun ini terasa jauh lebih spesial. Kesibukannya sebagai musisi yang kini menetap di Jakarta membuat momen pulang ke Surabaya menjadi sesuatu yang sangat berharga.
"Sekarang terasa spesial karena aku udah bener-bener jauh dari keluarga. Dulu aku tinggalnya di Surabaya, sekarang kan tinggal sendiri (di Jakarta)," ungkap musisi berusia 21 tahun tersebut.
Ia mengaku kini jarang pulang ke kampung halaman dan biasanya baru kembali ke rumah jika memiliki jadwal manggung di Surabaya. Karena itu, Natal menjadi salah satu momen langka untuk benar-benar berkumpul bersama keluarga.
"Jadi, pulang itu jadi sesuatu yang spesial karena sekarang aku udah jarang banget pulang, cuma kalau manggung di Surabaya aja aku baru pulang (ke rumah)," lanjut Bernadya.
Tak hanya soal kebersamaan, Natal 2025 juga terasa berbeda bagi Bernadya karena kini ia sudah memiliki penghasilan sendiri. Hal tersebut membuatnya bahagia, karena kini dirinya bisa berbagi dengan sepupu dan keponakannya yang masih kecil.
"Natal kali ini spesial karena aku sudah berpenghasilan juga, jadi bisa ngasih kado deh ke keponakan atau ke sepupu-sepupu aku yang masih kecil," ujar Bernadya.
Di balik sukacita Natal, Bernadya juga mengenang momen yang selalu ia rindukan setiap perayaan Natal, yakni sosok mendiang kakeknya.
"Sebenarnya kalau dari dulu yang selalu aku tunggu-tunggu dari Natal itu Opa aku. Dia selalu jadi Opa Santa, tapi beliau sekarang sudah meninggal," kenangnya.
Bernadya juga mengungkapkan bahwa keluarganya memiliki tradisi khusus setiap Natal, yakni berkunjung ke Kota Batu, Malang.
"Tradisi setiap Natal yang aku lakukan bersama keluarga itu selalu berkunjung ke Kota Batu, Malang," ungkap Bernadya.
Menariknya, kunjungan tersebut bukan hanya sekadar liburan keluarga, melainkan berbagi kebahagiaan bersama dengan para anak-anak panti asuhan yang dikelola oleh sang ibu di kawasan Malang tersebut.
"Selalu, karena mamah aku mengurus sebuah panti asuhan di sana. Jadi, kita pasti merayakan Natal di Kota Batu," tutupnya.
Di tengah padatnya jadwal dan popularitas yang terus menanjak, Bernadya membuktikan bahwa makna Natal tetap tentang pulang, berbagi, dan merayakan kasih bersama keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News