Dalam acara Bedah Novel & Film Gadis Kretek yang digelar oleh Partai Nasdem secara luring dan daring pada Jumat, 5 April 2024, Nafa Urbach menjadi salah satu pembicaranya. Ia banyak membahas mengenai industri perfilman tanah air, khususnya mengenai sumber daya manusianya.
Nafa Urbach merasa bahwa pihak pemerintah tidak pernah hadir dan terlibat dalam mengurus industri perfilman di Indonesia. Hal itu yang menjadi suatu masalah yang dihadapinya sebagai salah satu sineas tanah air.
"Selama ini kenyataannya negara tidak pernah hadir dalam industri perfilman dan itu yang menjadi permasalahan saat ini," kata Nafa Urbach melalui pertemuan virtual, pada Jumat, 5 April 2024.
Menurutnya, sebagai seorang sineas, Nafa Urbach masih merasa sulit untuk mendapatkan perizinan. Apalagi dengan biaya mahal yang perlu dikeluarkan.
| baca juga: Nafa Urbach Baru Tahu Ribetnya Jadi Produser Film |
"Kami masih kesusahan untuk meminta izin untuk di lokasi syuting dengan kadang-kadang biaya yang begitu mahal," ucap Nafa Urbach.
Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai tantangannya dalam mencari sponsor. Hal itu sulit didapatkan ketika film garapannya masih tergolong baru.
"Mencari sponsor juga sulitnya luar biasa, apalagi kalau seandainya filmnya masih baru. Tapi kalau filmnya meledak, sponsor akan datang dengan luar biasa," jelas Nafa Urbach.
Untuk itu, ia ingin sekali pemerintah bisa memberikan dukungan penuh terhadap industri perfilman Indonesia. Salah satunya dengan membangun kualitas sumber daya manusia yang kompeten.
"Ini bisa dibikin sekolah untuk sineas-sineas, penulis skenario, diberikan bimbingan, didatangkan (pembimbing) dari luar negeri untuk memberikan edukasi," ujar Nafa Urbach.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
