“Ini merupakan tanggapan resmi terakhir saya terkait seluruh peristiwa yang terjadi belakangan ini. Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perhatian publik yang telah tertuju pada diri saya,” tulis Zhao Lusi, dikutip dari Koreaboo, pada Kamis, 1 Januari 2025.
Ia mengaku memiliki sejumlah kekurangan dalam dirinya, termasuk masalah kesehatan. Namun Zhao Lusi sebisa mungkin bekerja secara profesional.
“Sebelum peristiwa ini terjadi, saya senantiasa berupaya agar kondisi kesehatan saya tidak mengganggu kinerja profesional maupun hubungan saya dengan rekan-rekan. Saya juga mengakui adanya sejumlah kekurangan dalam diri saya,” tulis Zhao Lusi.
“Selama ini, saya menganggap diri saya sebagai pribadi yang sabar. Namun, dalam kurun waktu setengah bulan terakhir, saya menyadari bahwa pada dasarnya, sikap murah hati saya tidaklah sekuat yang saya yakini sebelumnya. Oleh karena itu, saya turut bertanggung jawab atas situasi yang terjadi,” lanjutnya.
baca juga: Foto di Kursi Roda Beredar, Zhao Lusi Diduga Jadi Korban Kekerasan Fisik dan Verbal Bos Agensi |
Zhao Lusi merasa beruntung dan bersyukur bisa bekerja sebagai aktris karena pekerjaannya tersebut telah memberikan dorongan terhadapnya ke arah yang lebih baik. Meski begitu, ia menyebut bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan untuk mengejar karier dan meninggalkan situasi yang penuh tekanan.
“Saya sepenuhnya mendukung pandangan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan mengejar karier impiannya kapan saja. Anda selalu berhak untuk meninggalkan situasi yang penuh tekanan dan kelelahan. Anda berhak untuk berhenti kapan pun Anda menginginkannya; Anda bebas dan berhak untuk berani,” tulis Zhao Lusi.
Kemudian, ia menyinggung soal pelaku yang memberikan ketidakadilan dan penderitaan terhadap orang lain. Zhao Lusi menilai bahwa tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan, apalagi sampai membuka luka lama sebagai pembuktian diri.
“Di sisi lain, saya memahami bahwa setiap individu telah mengalami ketidakadilan dan penderitaan, sebagaimana yang telah saya dengar dari begitu banyak kisah menyayat hati. Saya berpendapat bahwa tindakan membungkam seseorang yang tidak mendapatkan dukungan sama sekali, sementara pelaku semakin berani bertindak, merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan, terlepas dari profesi, usia, maupun gender. Menuntut seseorang untuk membuka kembali luka lama demi membuktikan bahwa mereka tidak ‘berlebihan,’ ‘lemah,’ atau ‘tidak puas’ merupakan tindakan yang tidak masuk akal,” tulis Zhao Lusi.
“Hanya seorang dokter yang berhak menilai tingkat keparahan trauma yang dialami seseorang dan menentukan apakah kondisi tersebut dikategorikan sebagai penyakit atau tidak,” tambahnya.
Setelah bercerita mengenai masalah kesehatannya sejak 2019, termasuk kesehatan mental, Zhao Lusi mengaku telah mendapatkan kekerasan fisik sejak masih kecil, dan kerap dilabeli sebagai anak cantik yang tidak berguna. Pada saat itu, ia menganggap bahwa hukuman yang diberikan itu pantas didapatkan karena telah melakukan kesalahan.
“Ketika masih kecil, saya seringkali diberi label ‘tidak berguna’ dan ‘hanya cantik saja.’ Pada suatu kesempatan selama les tambahan, seorang guru pernah memukul saya di asrama tempat tinggalnya. Saat itu, saya menganggap tindakan tersebut dibenarkan karena saya tidak menunjukkan prestasi akademik yang baik. Saya terlalu takut untuk berbicara dan hanya berpikir, ‘pasti ada yang salah dengan saya’,” tulis Zhao Lusi.
Tanpa menyebut sang pelaku, kekerasan fisik itu kembali ia dapatkan setelah gagal melakukan sebuah audisi akting. Akibat perlakuannya di masa lalu, Zhao Lusi hanya bisa menyalahkan dirinya dan menanggung semuanya sendirian.
“Ketika dewasa, saya kembali mengalami kekerasan setelah gagal dalam audisi akting. Saya menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut dan memilih untuk diam serta hanya ingin menghindar dari situasi tersebut. Saya terbiasa menghadapi segala permasalahan sendiri dan tidak pernah mencari bantuan,” tulis Zhao Lusi.
Hingga akhirnya, ia berhasil melepas bayang-bayang masa lalunya setelah kemampuan beraktingnya mendapatkan pengakuan melalui film dan serial yang dibintanginya.
“Kemudian, setelah karya-karya saya mulai mendapatkan pengakuan, saya akhirnya menemukan keberanian untuk meninggalkan masa lalu yang menyakitkan,” tulis Zhao Lusi.
Namun ketika ia melakukan tersebut, seseorang yang diduga sebagai bos agensinya itu memberikan tuntutan uang dalam jumlah besar sebagai biaya pemutusan kontrak. Bahkan Zhao Lusi menyebut orang itu telah menyebar fitnah dan rumor terhadapnya.
“Pada akhirnya, ia menuntut sejumlah besar uang sebagai "biaya pemutusan kontrak" sebelum akhirnya menghentikan siklus tangis, drama, dan ancaman untuk menyakiti diri sendiri. Bahkan setelah itu, ia terus menyebarkan fitnah dan rumor tentang saya, baik di dalam maupun di luar industri. Banyak orang menghubungi saya untuk membicarakan gosip-gosip tersebut. Setiap kejadian semakin menambah penderitaan saya, dan dampak buruk dari tindakannya hingga kini masih terasa,” tulis Zhao Lusi.
Ia pun paham dengan kondisi yang sedang dihadapi dan tidak akan menuntut apapun dari orang di sekitarnya karena mereka telah berusaha memberikan perlindungan terhadapnya.
“Saya memahami bahwa saya tidak dapat memiliki segalanya sesuai keinginan saya, dan saya tidak dapat menuntut kesempurnaan dari teman, keluarga, maupun perusahaan tempat saya bekerja. Mereka tidak pernah menyakiti saya dan telah berusaha sebaik mungkin untuk melindungi saya – hal tersebut sudah lebih dari cukup,” tulis Zhao Lusi.
Ia menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepadanya dari semua orang. Zhao Lusi merasa telah menemukan kembali kekuatan untuk menjalani hidup.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan. Berkat kasih sayang yang saya terima, saya menemukan kembali kekuatan untuk menjalani hidup. Saya berharap semoga seluruh masyarakat menyambut Tahun Baru dengan penuh kebahagiaan,” tutup Zhao Lusi.
Sebelumnya, Zhao Lusi diduga menjadi korban kekerasan dari bos agensinya hingga mengalami gejala afasia, gangguan pada otak yang membuat pengidap sulit berkomunikasi, setelah foto-fotonya yang berada di kursi roda beredar di media sosial. Dugaan itu semakin kuat dengan kemunculan seseorang yang mengaku sebagai teman dekat Zhao Lusi dan mengklaim aktris itu pernah mengalami kekerasan fisik dan verbal dari bos agensinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id