Baskara Putra alias Hindia (Foto: dok. Sepuluh Dua Empat '1024)
Baskara Putra alias Hindia (Foto: dok. Sepuluh Dua Empat '1024)

Hindia Peringatkan Netizen dalam Berkomentar Terkait Penjarahan

Basuki Rachmat • 31 Agustus 2025 22:09
Jakarta: Baskara Putra, vokalis dari band .Feast atau yang juga dikenal lewat proyek solonya Hindia, mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi dan mendukung aksi penjarahan yang belakangan terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air.
 
Seperti diketahui, gelombang demonstrasi masif tengah melanda Indonesia. Aksi tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari insiden joget wakil rakyat saat sidang MPR RI, pernyataan sejumlah pejabat yang dinilai memancing emosi publik, wacana tunjangan fantastis anggota DPR, hingga puncaknya tragedi meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan (21) yang ditabrak kendaraan taktis Brimob.
 
Kemarahan publik kemudian memuncak dengan melakukan aksi penjarahan di kediaman sejumlah pejabat dan anggota DPR RI, di antaranya Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.
 
Baca juga: Sherina Selamatkan Kucing dari Rumah Uya Kuya yang Dijarah Massa

Menanggapi situasi tersebut, Baskara mengingatkan para pengikutnya dan warganet di Instagram untuk tidak terbawa arus provokasi. 

Ia menegaskan bahwa dukungan terhadap tindakan penjarahan justru bisa berbalik merugikan masyarakat sendiri.
 
"Hati-hati dalam mendukung penjarahan atau bahkan sekadar memberikan sentimen positif tentang penjarahan di internet, bahkan jika targetnya adalah orang yang kalian benci," tulis Baskara di Instagram Story pada Minggu, 31 Agustus 2025.
 
Pelantun hit "Evaluasi" itu pun menekankan, batas antara aksi terhadap pihak yang dibenci dengan potensi menyasar orang tak bersalah sangatlah tipis.
 
"Garisnya tipis sekali antara siapa yang hari ini dibenci dan jadi target dengan orang lain yang tidak bersalah di kemudian hari," lanjutnya.
 
Baskara juga mengingatkan dampak yang lebih luas. Narasi yang membenarkan tindakan penjarahan, menurutnya, bisa dijadikan justifikasi oleh pihak aparat untuk memperketat tekanan (darurat militer) hingga melakukan kekerasan terhadap massa aksi yang tengah benar-benar memperjuangkan aspirasi mereka.
 
"Belum lagi jika penjarahan dan sentimen positif ini dijadikan justifikasi untuk aparat menaikkan tekanan dan melakukan kekerasan ke warga," tutup Baskara.
 
Baca juga: Demi Keamanan, Konser Reuni Peterpan Ditunda


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan