Capaian tersebut diumumkan pada 19 Desember 2025 di Bali dan langsung menjadi kabar menggembirakan bagi industri film nasional. Masuknya dua judul ini menegaskan posisi Balinale sebagai pintu strategis bagi sineas dunia untuk menembus ajang perfilman paling prestisius di dunia.
Film pertama berjudul The Boy with White Skin garapan sutradara asal Perancis, Simon Panay. Film ini masuk dalam kategori Film Pendek Live-Action Terbaik dan mengisahkan seorang anak albino yang dipercayakan oleh ayahnya kepada sekelompok penambang emas dan kemudian menjadi satu-satunya harapan mereka.
Judul kedua adalah Retirement Plan karya sutradara Irlandia John Kelly yang masuk dalam kategori Film Pendek Animasi Terbaik. Film ini bercerita tentang Ray yang berfantasi mengenai berbagai hal yang ingin ia lakukan di masa pensiun ketika akhirnya memiliki “waktu”.
Selain dua film tersebut, beberapa karya lain juga turut dipertimbangkan dalam jalur Oscar tahun ini. Di antaranya adalah Amal | Hope arahan Eros Zhao dari Amerika Serikat yang menjadi pemenang Dokumenter Pendek Terbaik Balinale 2025.
Nama lain yang masuk radar adalah 12 Inch Pianist karya Lucas Ansel dari Amerika Serikat yang merupakan Seleksi Resmi Balinale dan juga pemenang Student Academy Award ke-52. Ada pula The Professional Parent karya Erik Jasan dari Slovakia yang sebelumnya tampil sebagai Seleksi Resmi Balinale 2024.
Academy of Motion Picture Arts and Sciences dijadwalkan mengumumkan lima film nominasi dalam setiap kategori film pendek pada 22 Januari 2026. Total terdapat 24 kategori yang dipertandingkan di Oscar, dengan pengumuman pemenang berlangsung pada 15 Maret 2026.
Sebagai festival berkualifikasi Academy Awards pertama dan satu-satunya di Indonesia, Balinale memosisikan diri sebagai platform unik untuk menampilkan film-film yang merayakan kisah dari Indonesia dan berbagai belahan dunia. Festival ini membuka ruang bagi para pembuat film untuk meraih pengakuan global, menemukan peluang baru, serta menjangkau audiens internasional.
Ke depan, Balinale 2026 akan menggelar edisi spesial ke-19 di Sanur. Kawasan ini dipilih sebagai destinasi yang dinamis bagi pertemuan budaya lokal dan internasional melalui rangkaian acara yang menyoroti film, kreativitas, dan penguatan komunitas industri kreatif Indonesia.
Balinale juga dikenal konsisten menggali kisah-kisah unik dan mendukung sinema independen sambil membangun kemitraan strategis di tingkat global. Pendaftaran film untuk semua kategori Balinale 2026 kini telah dibuka melalui FilmFreeway dengan batas waktu terakhir pada 15 Maret 2026.
Keberlangsungan festival ini turut ditopang oleh jaringan global yang mendorong kolaborasi antara kreator dan pemodal dalam proses distribusi. Balinale kerap mengingatkan para sineas lokal bahwa festival ini merupakan gerbang nyata untuk memasuki industri film dunia.
Untuk edisi ke-19 mendatang, Balinale akan berlangsung pada 1 hingga 7 Juni 2026 di Sanur, Bali dengan lokasi utama di ICON Bali Mall, Cinema XXI, dan The Meru Sanur. Festival ini mengusung slogan “Kisah yang Layak Dialami” dengan visi menjadikan film sebagai jembatan yang menghubungkan Indonesia ke panggung global.
Selain pemutaran film, Balinale juga menghadirkan Bali Film Forum yang berfokus pada peluang investasi, produksi bersama, kebijakan industri, serta tantangan perfilman regional. Festival ini berafiliasi dengan berbagai lembaga internasional seperti The Juilliard School “Art of the Score”, Institut Seni Indonesia Bali, Asian Film Awards, dan Asian Film Commissions Network, serta didukung oleh mitra resmi mulai dari Kementerian Kebudayaan hingga Pemerintah Kota Denpasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
