Pengamat Musik, Aldo Sianturi (Foto: Doc. Pribadi)
Pengamat Musik, Aldo Sianturi (Foto: Doc. Pribadi)

HARI MUSIK NASIONAL

Rayakan Hari Musik Nasional Ditengah Kisruh Royalti, Pengamat: Alarm Keras yang Sudah Lama

Imanuel R Matatula • 09 Maret 2025 09:00
Jakarta: Pemerintah Indonesia menetapkan 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional. Memperingati hari tersebut, belakangan ini muncul persoalan royalti antara pencipta lagu dan penyanyi.
 
Meski hal ini dinilai sebagian orang sebagai hal buruk bagi industri musik tanah air, menurut Pengamat Musik, Aldo Sianturi, persoalan ini adalah pemantik agar industri musik dapat lebih baik kedepannya.
 
“Saya kira ini memang alarm keras yang sudah lama berbunyi. Persoalan royalti bukan cuma soal angka yang dibayarkan, tapi tentang bagaimana negara hadir memastikan keadilan bagi para pencipta dan pelaku musik,” kata Aldo kepada Medcom.id, Kamis, 9 Maret 2025.
 
“Kalau momentum ini benar-benar ditindaklanjuti dengan perbaikan regulasi, transparansi lembaga kolektif, dan edukasi publik, saya optimis ini bisa jadi awal yang baik menuju industri musik Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan,” sambungnya.
 
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Dokumenter Wajib Tonton untuk Rayakan Hari Musik Nasional 

Menurut Aldo, Hari Musik Nasional harus dipandang bukan hanya sebagai sebuah seremoni, melainkan pengingat kolektif bagi seluruh ekosistem musik yang ada.
 
“Dari musisi, produser, promotor, media, hingga pemerintah bahwa musik bukan hanya soal hiburan, tetapi juga budaya, ekonomi kreatif, bahkan identitas bangsa,” tutur Aldo.
 
Terkhusus untuk para musisi, menurut Aldo ini saatnya untuk merefleksi perjalanan berkarya, memperkuat solidaritas, dan semakin profesional dalam menjalani karier.
 
“Agar karya mereka bisa berdaya saing tinggi, baik di dalam negeri maupun pasar global,” sambung Aldo.
 

Perkembangan Musik Saat ini Dibanding 1 Dekade Lalu

 
Bagi Aldo perkembangan dunia musik tanah air ketimbang satu dekade lalu terbilang lebih baik, secara produksi musik, kualitas karya, dan keberagaman genre. Meski banyak pula hal-hal dasar yang harus diperbaiki.
 
Perkembangan ke arah yang lebih baik itu dipengaruhi oleh akses teknologi yang mempercepat distribusi, kolaborasi lintas negara yang semakin terbuka, dan juga generasi musisi baru yang tumbuh dengan mentalitas yang lebih adaptif. 
 
“Namun, kemajuan ini masih timpang jika bicara soal sistem tata kelola industri, penghargaan terhadap hak cipta, dan literasi bisnis musik yang lemah di level akar rumput,” ungkap Aldo.
 
Baca Juga: Hari Musik Nasional, Mengenang Maestro W.R. Soepratman 

“Jadi, meskipun kita terlihat lebih modern, tantangan dasarnya masih banyak,” sambungnya.
 
Aldo memiliki harapan besar bagi musik Indonesia yang dinilainya bukan hanya sebagai kumpulan nada, melainkan cerminan sebuah peradaban.
 
“Semoga kita bisa membangun ekosistem musik yang lebih profesional, transparan, dan berorientasi jangka panjang,” ucapnya.
 
Menurut Aldo, musik Indonesia harus memiliki ruang yang kuat di rumah sendiri, punya sistem yang melindungi para pekerjanya, dan yang tak kalah penting dapat bersaing di kancah internasional dengan karya-karya yang autentik.
 
“Semoga Hari Musik Nasional tahun ini membawa perubahan nyata, bukan hanya selebrasi sesaat,” tutup Aldo.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan