Racun kalajengking Kuba mengandung analgesik yang bersifat anti-inflamasi dan anti tumor yang biasanya ditemukan dalam obat homeopathic, Vidatox 30CH, untuk mengobati kanker payudara, hati, otak, prostat, dan kanker lainnya.
Perawatan dengan racun ini telah digunakan selama empat tahun setelah pertama kali diuji dalam model biologis. Bahkan Labiofam, laboratorium di Kuba memiliki pusat pembibitan untuk dua jenis kalajengking, merah dan biru.
Denyer Sanchez, seorang ahli biologi dari Labiofam menjelaskan pembibitan kalajengking ini dirancang untuk reproduksi. Sanchez juga mengatakan masih banyak peneltian tentang proses eksploitasi pengambilan racun kalajengking.
Penelitian Kuba pada racun kalajengking dimulai pada akhir 1980-an di Provinsi Guantanamo, ujung timur pulau di Kuba. Saat itu sekelompok ahli biologi dan dokter tertarik dengan cerita-cerita petani akan manfaat racun itu.
Laboratorium pertama yang secara resmi dibuat khusus untuk meneliti manfaat racun kalajengking digagas oleh ahli biologi Kuba, Kisael Bordier pada 2001. Pada 2005, Kisael meninggal dunia, satu tahun sebelum kantor properti Kuba diberikan dan dijadikan Labiofam untuk meneliti racun Rophalorus junceus. (Xinhua)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News