Donor darah -- ANT/Muhammad Iqbal
Donor darah -- ANT/Muhammad Iqbal

Menjadikan Donor Darah sebagai Gaya Hidup

05 Mei 2014 20:34
medcom.id: Kepastian hanya di tangan Tuhan. Tapi kita sebagai manusia lebih baik berprinsip `sedia payung sebelum hujan`, sedia darah sebelum musibah. Begitulah kata para dokter yang prihatin dengan minimnya stok darah di beberapa Unit Donor Darah PMI se Indonesia.
 
"Andai saya tahu dalam hidup ini akan dapat musibah, pastilah selalu akan hati-hati melangkah. Bahkan, saya akan menyiapkan segala sesuatu untuk menangani dampak musibah itu," kata Thobari HR, yang telah 50 kali mendonorkan darahnya.
 
Tingginya angka kecelakaan dan meningkatnya jumlah pasien yang harus selalu cuci atau tranfusi darah, membuat kebutuhan darah di tanah air terus meningkat. Angka kebutuhan darah di Indonesia saat ini mencapai 4,8 juta kantong darah setiap tahunnya, yang berarti 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah sebesar itu belum tercapai sepenuhnya, bahkan masih di bawah 80 persen.

Khusus di Jawa Tengah, sebenarnya ketersediaan darah sudah 97 persen. Artinya, dari jumlah penduduk Jawa Tengah yang sekitar 33 juta orang, ketersediaan darah tinggal 3 persen dari 2 persen jumlah penduduk.
 
Catatan pada UDD provinsi, yang dihimpun dari UDD kabupaten/kota, pendonor terbanyak di Jawa Tengah adalah anak muda yang mencapai 43 persen. Ini menunjukkan antusiasme pelajar dan mahasiswa dalam berdonor. Hal tersebut menunjukkan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan darah di masa depan. Capaian itu bisa menjadi kebanggaan bila kelak menjadi pendonor tak hanya 10 kali tapi 50 bahkan 75 atau 100 kali.
 
Bagian UDD PMI Jateng, termasuk organ di tingkat kota/kabupaten kini menggalakkan pembinaan donor darah sukarela dengan selalu memelihara semangat dan keikhlasan pendonor melalui advokasi dan community care. Memelihara dan menjaga kesetiaan pendonor butuh ketelatenan.
 
Di beberapa UDD kota/kabupaten banyak program yang bertujuan memelihara pendonor sukarela supaya setia. Misal memberikan pengobatan gratis, kartu diskon untuk keluarga andai butuh darah, atau sekadar mengucapkan selamat ulang tahun. Semua upaya itu perlu terus ditingkatkan. PMI Provinsi Jawa Tengah juga jangan cepat berpuas diri dengan banyaknya pendonor muda. Di Jawa Tengah baru ada 81 orang yang sudah 100 kali berdonor, padahal di Jawa Timur sudah 465 orang.
 
Besarnya animo anak muda di Jawa Tengah untuk mendonorkan darah, PMI Pusat memilih Jawa Tengah untuk dijadikan lokasi pencanangan gerakan `Yang Muda yang Berdonor`, pada Sabtu (3/5/2014). Gerakan tersebut diharapkan lebih memotivasi anak muda di Indonesia untuk lebih peduli terhadap sesama dan membantu mereka yang memerlukan darah.
 
Antusiasme Tinggi Dipilihnya PMI Provinsi Jateng untuk lokasi pencanangan peduli donor darah bagi anak muda sangatlah tepat. Mendonorkan darah di Jawa Tengah sudah menjadi gaya hidup, bahkan pada sebagian kalangan anak muda.
 
Masyarakat bisa melihat antusiasme pendonor muda usia bila PMI provinsi dan kabupaten/kota melalukan pengambilan darah di sekolah atau kampus. Motivasi mereka berdonor karena ada kebanggaan tersendiri bisa membantu sesama. Bukan karena ada suvenir dari PMI. Sebelumnya, mereka menjalani pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin (Hb), dan sebagainya. Pemeriksaan juga dilakukan setelah berdonor. Sehingga pendonor tahu apakah darahnya bebas dari penyakit atau perlu pemulihan.
 
Di Jawa Tengah, mendonorkan darah sudah menjadi budaya. Acara peringatan ulang tahun organisasi, lembaga, atau instansi pemerintah, seringkali diisi kegiatan antara lain donor darah. Bahkan, gerai donor darah sudah tersebar di kampus atau supermarket di beberapa kota di Jawa Tengah. Donor darah tidak lagi menakutkan.
 
Diharapkan, pencanangan gerakan nasional `Yang Muda Yang Berdonor` di Jawa Tengah menggema ke seluruh Tanah Air. Relawan PMI se-Indonesia wajib mempromosikan dan mengampanyekan donor darah sukarela pada kalangan anak muda. Mendonorkan darah perlu dibudayakan dan menjadi kegiatan rutin minimal tiap 3 bulan di sekolah/kampus atau komunitas kepemudaan.
 
Oleh: Thobari HR
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan