smokeelectriccigarette
smokeelectriccigarette

Ketahui Cara Kerja Rokok Elektrik

Agustinus Shindu Alpito • 10 April 2014 15:57
medcom.id, Jakarta: Teknologi benar-benar merasuk dalam berbagai ranah kehidupan yang dekat dengan manusia, termasuk rokok. Meski diketahui memicu banyak penyakit, rokok masih sebagai satu komoditas yang menjanjikan dari segi ekonomi.
 
Kini para perokok dihadapkan pada pilihan baru, yaitu rokok elektrik atau disebut juga dengan E-Cigarette. Rokok elektrik dikembangkan pada awal awal 2000-an dan kini telah diperjualbelikan secara bebas.
 
Jika satu bungkus rokok konvensional terdiri dari 12-20 batang rokok, satu bungkus rokok elektrik terdiri dari baterai, atomizer, tabung isi ulang, dan charger. Rokok elektrik memiliki bermacam-macam rasa, seperti rasa tembakau, mint, kopi, cokelat, vanila, apel, dan ceri.

Rokok elektrik ditenagai oleh baterai lithium. Seperti rokok konvensional, rokok jenis ini juga mengeluarkan asap meski tidak banyak. Rokok ini bekerja saat perokok menghisap ujung rokok. Dari situ sensor air flow mendeteksi adanya aliran udara. Sensor ini memicu mikroprosesor untuk bekerja mengaktifkan atomizer dan menyemprotkan berbagai bahan yang ada di dalam tabung termasuk nikotin. Asap yang keluar dari rokok elektrik berasal dari reaksi propylene glycol. Selanjutnya lampu LED di ujung rokok menyala, seolah memberi sensasi rokok elektrik itu terbakar. Asap yang dihasilkan sesungguhnya adalah uap dari penguraian berbagai mekanik dan kandungan kimiawi yang ada di dalam rokok elektrik.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ENO)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan