Hanafi (Foto: Metrotvnews.com/Putu Radar)
Hanafi (Foto: Metrotvnews.com/Putu Radar)

Mencari Kembali Akar Jawa lewat Karya Hanafi

Putu Radar Bahurekso • 01 Maret 2016 23:14
medcom.id, Jakarta: Perupa Hanafi kembali melakukan pameran tunggal. Dalam pameran tunggalnya yang ke-39 ini, Hanafi kembali mengambil latar tentang Jawa dengan tema Pintu Belakang Derau Jawa.
 
Melalui karyanya, Hanafi mencoba melihat bagaimana Jawa sebagai sebuah bungkusan identitas. Memperlihatkan sekaligus mempertanyakan kembali mengenai ketidakformalan dan noise (derau) dalam identitas Jawa.
 
"Dalam budaya Jawa, orang yang masuk lewat pintu belakang ini berarti punya hubungan kedekatan. Sebelumnya sudah dekat, atau mereka kerabat sehingga tidak perlu melakukan keformalan yang ada di pintu depan," ujar Hanafi saat diwawancara di Galeri Nasional, Jakarta,  Selasa (01/3/2016).

"Noise (derau) berarti adalah bising atau hal yang tidak ingin kita dengar. Derau Jawa di sini anggapannya seperti ada orang Jawa tapi sudah tidak terlalu Jawa. Mereka mengalami vibrasi sehingga sudah berubah," jelas Hanafi.
 
Terdapat banyak karya yang diangkat berdasarkan cerita rakyat, legenda, maupun legenda masyarakat Jawa seperti cerita mengenai Ajisaka maupun Nyi Roro Kidul.
 
"Cerita-cerita ini pun saya anggap sebagai noise karena tidak diketahui kebenarannya meskipun sudah sangat kental di Jawa," lanjut Hanafi.
 
Ketidakformalan yang berkembang dalam budaya Jawa, dan juga derau-derau yang muncul dalam perkembangan masyarakat Jawa ditampilkan Hanafi melalui karya-karyanya baik karya lukisan maupun instalasi.
 
"Tema ini saya bawa untuk mempertanyakan kembali tentang Jawa, dan mencari kembali akar dari Jawa," pungkas Hanafi.
 
Pameran tunggal Hanafi kali ini dilaksanakan di Galeri Nasional mulai 1 Maret hingga 15 Maret 2016.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan