Tradisi makan-makan bersama ini telah lama menjadi praktik sosial yang biasanya dilakukan untuk merayakan waktu yang penting seperti pernikahan, ulang tahun, maupun Natal dan Tahun Baru.
Praktik budaya ini mengeratkan hubungan antar individu baik keluarga, saudara, maupun teman dengan menekankan aspek berbagi dan kebersamaan.
Pada saat makan, semua berkumpul di meja makan untuk saling berbincang. Mendekatkan diri, berbagi, dan mempraktikan seni makan yang baik.
Kekayaan gastronomi Prancis terletak pada harmonisasi proses pembuatan makanan dengan lingkungan hidup, kesehatan, semangat berbagi, kecintaan pada keindahan, dan sajian penggugah selera.
Dalam melaksanakan tradisi ini, terdapat pakem-pakem tertentu yang biasa diaplikasikan dalam pelaksanaannya.
Dimulai dengan aperitif, kemudian masuk makanan pembuka, lalu ikan atau daging dengan sayuran, keju. Terakhir adalah makan penutup. Sering kali juga diakhiri dengan digestif minuman beralkohol seperti wine.
"Pakem-pakem ini bukanlah aturan. Tapi ini tradisi yang menjelaskan siapa kita dan dari mana kita berasal. Tentu tidak semua urutan tersebut wajib diikuti. Jikalau tidak ada keju ya tidak usah pakai keju atau jika langsung makanan pembuka juga bisa,' ujar Gilles Marx, Chef asal Prancis dan Founder dari restoran Amuz saat diwawancara di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (15/03/2016).
Dalam pelaksanaan makan bersama, tidak ada makanan spesifik yang harus dihidangkan. Tergantung setiap keluarga.
"Tidak ada makanan spesifik yang harus muncul dalam tradisi makan-makan bersama. Namun, tradisi ini disajikan dalam set course," lanjut Gilles Marx.
Set course yang berurutan dan makanan yang beragam serta ditambah dengan wine, itulah yang biasa hadir dalam tradisi makan bersama khas Prancis ini.
"Hidangan set course adalah hal yang sangat kental dengan dunia gastronomi Prancis. Menghabiskan dan menggunakan waktu dengan baik saat makan adalah suatu hal yang saya rindukan. Saat kecil dulu, jam makan siang adalah saat yang paling saya sukai," ucap Nabil Jaghdour, chef dari restoran Le Monde au Balcon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News