Sekitar 10 koleksi bertema "Splender of Sahara" milik Ghea, ditampilkan dalam pembukaan event bertajuk "The 20th Journey of Wardah" yang digelar di The Hall Lantai 8, Senayan City selama 3 hari, yakni 25-27 Juni.
Selain didominasi warna putih, Ghea juga menambahkan sentuhan emas dan unsur kain daerah kedalam rancangannya. Dua sentuhan motif tersebut membuat karya Ghea yang berpotongan sederhana terlihat anggun dan elegan.
"Saya tambahkan motif dodotan dari Jawa, dan songket bintang tabur dari Sumatera. Selain cantik, penambahan motif kain daerah bisa membuat rancangan karya desainer Indonesia terlihat berkarakter," ujarnya saat ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (25/6/2015).
Masih dalam kesempatan yang sama, Ghea mengakui, rancangannya tak hanya disukai masyarakat dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
"Saya pernah bawa rancangan saya ke Cannes Festival, dan respons orang-orang sana sangat baik. Saya pikir, itu karena saya menambahkan unsur daerah di dalam rancangan saya," jelas dia.
Terakhir, Ghea pun mengajak desainer lain untuk memperkenalkan budaya Indonesia di setiap rancangan yang dibuat.
"Warisan budaya yang dimiliki Indonesia begitu banyak, dan bisa dituangkan dalam wujud busana. Daripada berkiblat pada rancangan busana desainer luar negeri, mengapa tidak kita optimalkan saja potensi dalam negeri?" pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News