Kibaran Kain Nusantara Hadapi Persaingan (Foto: ist)
Kibaran Kain Nusantara Hadapi Persaingan (Foto: ist)

Kibaran Kain Nusantara Hadapi Persaingan Global

05 Maret 2016 10:11
medcom.id, Jakarta: Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memunculkan kompetisi bagi bangsa Indonesia di dalam berbagai aspek termasuk ekonomi kreatif. Dalam upaya untuk menghadirkan produk unggulan bangsa, penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BPI LPDP) Angkatan 58 mengangkat produk kain asli nusantara melalui rangkaian acara yang bertajuk "Kibaran Cinta Kain Nusantara."
 
Acara yang akan digelar di Gedung A Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Sabtu (5/3/2016) ini terdiri dari pameran kain nusantara, bincang-bincang tentang kain, pelatihan membatik, dan pergelaran busana.
 
Saat memasuki gedung gelaran acara, sejumlah kain Indonesia terpajang di lorong penyambutan para pengunjung. Kain-kain tersebut diantaranya kain batik Pekalongan, batik motif lain dan songket.
 
Dalam acara, pengunjung juga dapat menikmati bincang-bincang bersama sejumlah pakar. Perancang busana kondang Josephine W Komara yang akrab disapa Obin akan bercerita tentang perannya memperkuat kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kain.

Sebagai "tukang kain" Indonesia, Obin juga diharapkan menginspisrasi anak muda untuk mengembangkan kreatifitasnya sehingga kain nusantara dapat menjadi produk unggulan dalam menghadapi era MEA.
 
Melengkapi diskusi, seniman Karina Salim juga akan angkat suara ihwal eksistensi pelaku seni Indonesia dalam menjunjung tinggi budaya nusantara. Di saat yang bersamaan, Karina akan memberikan potret pandangan anak muda soal industri kain.
 
"Kami sebagai penerima beasiswa dan generasi muda perlu untuk dibekali pengetahuan tentang kain asli nusantara yang dikenal sebagai ikon Indonesia. Acara ini mengedepankan promosi kain sebagai produk unggulan Indonesia menghadapi MEA," kata Ratih Andaruni sebagai penerima BPI LPDP sekaligus Ketua Acara.
 
Lebih jauh, peneliti Kesenian dan Tradisi Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung Ratna Panggabean akan menyoroti kain tenun sebagai produk yang mampu bersaing di era global. Ratna akan mengungkapkan pengembangan potensi tenun oleh pengrajin agar menembus pasar Internasional.
 
Project Coordinator United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization Indonesia Diana Setiawati akan menjelaskan peran organisasi ini dalam pemberdayaan komunitas untuk melestarikan kain.
 
Diana akan meluaskan fokus diskusi terkait pandangan dunia internasional terhadap potensi kain sekaligus upaya promosi produk budaya negeri khatulistiwa ini.
 
"Untuk praktiknya, kami juga ada acara workshop batik. Workshop ini berkapasitas 40 orang dengan komposisi 25 orang sekolah dasar dan 15 pengunjung. Ini gratis," katanya.
 
Panitia juga mengadakan pergelaran busana rancangan anak muda Indonesia seperti Sugeng Waskito dan yang tergabung dalam Alleira Batik.
 
"Ada juga pameran kain dari kedua perancang busana dan sejumlah UKM (Usaha Kecil Menengah)," katanya.
 
Ratih menilai kain asli Indonesia perlu dipromosikan ke luar negeri. Untuk memudahkan promosi, dibutuhkan kecakapan berbahasa Inggris. Melihat celah ini, panitia juga menggelar sesi belajar bahasa Inggris. "Bahasa Inggris untuk menunjang kemampuan kami secara internal maupun eksternal untuk mempromosikan kain," ujarnya.
 
Lebih jauh, sesi acara bahasa Inggris juga mencakup pemberian informasi tes bahasa Inggris IELTS dan kisi-kisi untuk menyiapkan aplikasi beasiswa LPDP.  Sejak 2012 hingga Desember 2015, LPDP telah membiayai sekolah pascasarjana untuk 9.145 anak bangsa dan sebanyak 1.067 orang dari total penerima beasiswa dapat bersekolah di universitas peringkat 50 di dunia.
 
Acara “Kibaran Kain Nusantara” ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan keberangkatan dimana LPDP memberikan bekalan, wawasan nusantara dan cinta bangsa bagi para penerima beasiswa. "LPDP ada untuk menjadi solusi permasalahan SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia. Harapannya dengan SDM master dan doktor yang meningkat, kita menjadi bangsa yang memiliki daya saing karena bagaimana pun ke depan tidak ada batasan antar negara," kata Hendra Etri Gunawan selaku Penanggungjawab Persiapan Keberangkatan Angkatan 58 Penerima BPI LPDP.
 
Hendra pun menegaskan, lembaga ini mendukung penuh upaya kreatifitas anak muda Indonesia untuk mengenalkan budaya.
 
"Kami hadir dengan semangat Indonesia. Jadi segala hal yang berhubungan dengan daya saing Indonesia entah di bidang seni budaya, kain misalnya, kami akan support," ucapnya.
 
Kibaran Kain Nusantara Hadapi Persaingan Global
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan