Wulan Tilaar selaku Ketua Yayasan Warisan Gombong menjelaskan, RMT didirikan untuk membangun bersama identitas dan kekayaan Kota Gombong dan sekitarnya.
"Project ini dimulai dengan niat sederhana, yaitu kembali pulang dan berbagi dengan kota leluhur. Kami memulainya dengan
melakukan pemugaran serta penambahan bangunan, agar rumah ini bisa menjadi aset budaya, sekaligus memperkaya
kelestarian bangunan tua yang pernah menjadi saksi perjalanan sejarah Gombong pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," ungkapnya saat peresmian RMT.
Menurutnya, misi RMT sejalan dengan misi utama Martha Tilaar Group, yaitu meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, kerakyatan dan seni budaya, serta mendorong peran perempuan menuju kesejahteraan masyarakat.
"Kami yakin, dengan potensinya yang besar, Gombong bisa menjadi daya tarik destinasi di Selatan Jawa. Melalui Yayasan Warisan Budaya Gombong, kami mencoba berpartisipasi melalui aktifitas dan program lingkungan hidup, ekonomi kemasyarakatan, dan pemberdayaan perempuan," ungkapnya.
RMT tidak hanya hadir sebagai rumah sejarah yang menyimpan kenangan seorang Martha Tilaar. Namun, diharpakan mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat Gombong dan Kebumen melalui berbagai program, seperti sosial mangrove, pelatihan penanam obat dan kosmetik, kesehatan, serta kota pustaka.
"Saya berharap, nantinya lebih banyak lagi program yang bisa dikolaborasikan dari institusi pendidikan maupun komunitas lainnya. Karena ini adalah rumah kita bersama, rumah yang hidup," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kebumen Buyar Winarso berharap agar RMT bisa menjadi wadah budaya dan inspirasi bagi masyarakat Gombong dan Kebumen yang merantau.
"RMT yang merupakan sumbangsih dari Martha Tilaar Group ini semoga bisa menginspirasi warga lain untuk pulang dan kembali ke kampung. Jika itu dilakukan, saya yakin Kebumen tidak tidur lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News