Kemeriahan semakin terasa dengan kehadiran Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang menyaksikan langsung sejumlah penampilan. Ia juga menegaskan apresiasi Pemerintah Kota Bandung terhadap para penggagas TPJF yang berhasil mempertahankan festival ini selama satu dekade.
“Saya menjadi penonton The Papandayan Jazz Fest sejak 2017, dan TPJF ini bukan sekadar festival musik, tetapi simbol harapan. Jazz di Bandung punya ekosistem dan talenta yang layak bersaing di tingkat dunia. Seperti halnya Joey Alexander dan Indra Lesmana, Bandung juga memiliki musisi kelas dunia seperti Dwiki Dharmawan. Saya bangga bahwa Pemerintah Kota Bandung tahun ini memberikan penghargaan langsung kepada para pelaku dan penggagas TPJF, karena keberhasilan membangun festival yang bertahan selama satu dekade adalah prestasi yang luar biasa dan layak dihargai,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Semarak TPJF dimulai sejak siang, dimana Pasar Jazz menjadi titik awal kemeriahan dengan suguhan Monolomo dan Rattlesnake Brothers yang membawakan nuansa jazz progresif dan fusion. Sementara itu, TP Stage menghadirkan sisi edukatif melalui Masterclass bersama Barry Likumahuwa yang membahas dinamika permainan bass dalam jazz modern.
Baca Juga :
Rayakan 10 Tahun, The Papandayan Jazz Fest Beri Penghargaan untuk Harry Roesli
Menjelang sore, deretan musisi muda seperti Restu VHT, Adifa & Tsaqib turut meramaikan Pasar Jazz. Di TP Stage, Velourettes & The Cats ft. Elgi Megliner tampil dengan sentuhan jazz-pop segar. Pada waktu bersamaan, Mirten Stage menghadirkan Trio Bae—kolaborasi Barry Likumahuwa, Andre Dinuth, dan Echa Soemantri—yang sukses memukau lewat permainan instrumen penuh energi. Di Ron88 Stage, Bilal Indrajaya menambah warna dengan nuansa soul yang hangat.
Suagi Ballroom kemudian menjadi pusat perhatian melalui penampilan Modulus & Spirit dan Bandung Jazz Orchestra yang menyajikan harmoni orkestra jazz megah. Malam hari ditandai kolaborasi lintas generasi, mulai dari Yuyun George & Jazzmint Band ft. Baby Watthimea di TP Stage, The Sisters (Imelda Rosalin, Arina Mocca, Dee Lestari) di Mirten Stage, hingga Dwiki Dharmawan ft. Rimar dengan komposisi etnik-eksperimental di Ron88 Stage.
Tidak berhenti di sana, Suagi Ballroom juga menghadirkan penampilan bintang pop-jazz HIVI! dan Afgan yang menarik minat penonton muda. Brury Effendy Project di TP Stage, Moka: Angklung Toel by Daramariza di Tropical Garden, serta PFG & The Groove Syndicate di Mirten Stage menambah variasi musikal dengan sentuhan lokal dan inovasi tradisi.
Malam hari pun tak luput mendapat ledakan energi segar dari DJ with Kol di Pasar Jazz dan penampilan Iwa K di Ron88 Stage yang memacu semangat penonton. Sebagai tradisi dan penutup, TPJF Jam Session Band kembali menghadirkan kolaborasi bebas antar-musisi dari berbagai panggung, simbol semangat improvisasi dan persaudaraan yang menjadi jiwa TPJF sejak awal berdiri.
Hari kedua TPJF 2025 meneguhkan esensinya: mempertemukan generasi, gaya, dan budaya dalam harmoni yang merefleksikan semangat A Culture Resonance.
(Thiyya Iskandar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id