Melansir dari people, selama dua tahun terakhir, pelantun lagu "Back To December" itu memberikan bonus kepada supir truk, juru masak, teknisi instrumen, tim penjualan, pencahyaan, suara, staf produksi dan asisten, tukang kayu, penari, personel band.
Tidak hanya itu, Taylor Swift juga menyertakan tim keamanan, koreografer, juru kembang api, penata alat musik, ahli tata rambut, tata rias, busana, terapis fisik, serta tim video dalam daftar penerima bonusnya.
The Eras Tour mencetak sejarah sebagai rangkaian tur konser pertama yang berhasil meraup pendapatan hingga USD 2 miliar (setara Rp32,9 triliun), sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri musik.
baca juga: Rosé BLACKPINK Dapat Nasihat Khusus dari Taylor Swift |
Menurut laporan New York Times pada Senin, 9 Desember 2024, pendapatan fantastis ini berasal dari penjualan 10.168.008 tiket untuk 149 konser yang digelar di lima benua, menjadikan The Eras Tour sebuah fenomena global.
Tak hanya mencetak rekor pendapatan, The Eras Tour Taylor Swift juga menorehkan sejarah lainnya. Salah satu pencapaian monumental adalah keberhasilannya menarik 753.112 penonton selama empat hari di Stadion Wembley, London, Inggris, menjadikannya salah satu konser terbesar yang pernah digelar di lokasi tersebut.
Namun, rekor kehadiran penonton terbanyak dalam sehari dicatatkan saat konser di Melbourne Cricket Ground, Australia, pada 17 Februari 2024.
Dalam satu malam, Taylor Swift berhasil menarik 96.006 Swifties (sebutan untuk para penggemarnya) yang memadati stadion, menjadikan momen tersebut salah satu sorotan utama The Eras Tour.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News