The Bakuucakar (Foto:Medcom/Basuki)
The Bakuucakar (Foto:Medcom/Basuki)

GonzFest 2025 Hadirkan Spirit Karya Glenn Fredly

Basuki Rachmat • 16 November 2025 14:45
Jakarta: Perhelatan akbar tahunan SMA Kolese Gonzaga, GonzFest 2025, yang mengusung tema "Bangkitkan Cita, Kobarkan Karsa," mencapai puncaknya pada Sabtu malam, 15 November 2025. Panggung utama di sekolah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan tersebut ditutup dengan penampilan klimaks dari The Bakuucakar, grup musik pengiring legendaris mendiang musisi ternama Indonesia, Glenn Fredly.
 
Sebelum The Bakuucakar mengambil alih, penyanyi pop kenamaan, Afgan, telah lebih dulu sukses memanaskan suasana. Aksi Afgan didominasi oleh sing along yang energik dari ribuan penonton, menyiapkan mood sempurna untuk band penutup.
 
Begitu The Bakuucakar naik panggung, atmosfer langsung berubah menjadi intim dan penuh nostalgia. Mereka berhasil mengajak penonton untuk kembali hanyut dalam kenangan manis melalui deretan karya hits andalan dari mendiang almarhum Glenn Fredly.
 
Penampilan dibuka dengan intro jam yang kental nuansa jazzy, sebelum akhirnya pecah dengan rima rap dari single debut mereka, "Bakuucakar."

Tanpa jeda, energi panggung langsung dialihkan ke lagu duet kolaborasi ikonik Glenn Fredly bersama Yura Yunita, "Cinta dan Rahasia," disusul soundtrack film legendaris, "You Are My Everything" (OST Cinta Silver).
 
Setelah membawakan dua lagu pembuka, vokalis dan gitaris The Bakuucakar, Rifka Rachman, menyapa penonton dengan penuh semangat.
 
Usai menyanyikan lagu tersebut, The Bakuucakar pun sempat menyapa para penoton.
 
"Selamat malam Gonzaga! Siap nyanyikan lagu-lagu Glenn Fredly? Anyway, thank you banget malam hari ini. Kami, Bakuucakar, udah bisa main bersama dan membawakan lagu-lagu yang gua yakin kalian semua udah pasti nunggu-nunggu untuk nyanyi bersama," ungkap Rifka Rachman selaku vokalis dan gitaris The Bakuucakar di atas panggung.
 
The Bakuucakar pun sempat memperkenalkan profil band mereka yang dikenal luas sebagai band pengiring, yang dipercaya dan dipilih langsung oleh sosok Glenn Fredly  pada tahun 2008 silam.
 
"Kami mengiringi seorang penyanyi besar dan Musisi besar Indonesia, namanya Glenn Fredly. Tahun 2008 dia milih kita personally. Dia handpick, untuk jadi band pengiringnya dia dan  tahun 2008 itu kami bermain bersama, sampai Glenn Fredly meninggalkan kita semua di tahun 2020," lanjutnya.
 
Rifka Rachman pun menuturkan bahwa saat ini The Bakuucakar digawangi oleh Rayendra Sunito
(Drum), Rifka Rachman Experience (vokal, synth, gitar akustik), Nicky Manuputty (Saxophone), Bonar Abraham (Bass), Kenna Lango (Keys), Andre Dinuth (gitar), dan Harry Anggoman (Piano). 
 
"Gue yakin dia dari atas nonton dan dia seneng banget. Karena Bakuucakar masih main bersama dengan kalian malam hari ini," terangnya.
 
Malam pun semakin larut akan nostalgia saat mereka membawakan dua hits populer darj Glenn Fredly yaitu "Akhir Cerita Cinta" dan "Sekali Ini Saja".
 
Konser GonzFest 2025 pun ditutup dengan meriah dengan lagu "Kisah Romantis" dari Glenn Fredly.
 
"Gonzaga! Thank you so much," tutupnya. 
 
GonzFest  2025 sendiri mengusung tema "Bangkitkan Cita, Kobarkan Karsa". Festival tahunan ini sendiri digelar selama 7 hari, tepatnya pada 8-15 November 2025.
 
Tajuk "Bangkitan Cita, Kobarkan Karsa" sendiri diusung karena menggambarkan kepedulian terhadap generasi muda yang sering kali tidak mampu mengekspresikan diri dengan baik. 
 
Tema ini diusung berdasarkan sebuah keprihatinan bahwa orang muda seringkali tidak mampu mengungkapkan dirinya dengan baik. Faktanya setiap pribadi pasti memiliki bakat apapun itu, tapi seringkali luput untuk diasah dan diangkat ke permukaan. Banyak sisi pribadi yang hanya menjadi rahasia mereka dan dipendam karena takut dan tidak diketahui,” ungkap Kepala Sekolah SMA Kolese Gonzaga, Pater Eduard C. Ratu Dopo.
 
Berbeda dengan sekolah lain yang menghadirkan artis sebagai daya tarik, Kolese Gonzaga memilih pendekatan berbeda. 
 
Menurut panitia, ketika banyak sekolah berlomba-lomba mendatangkan artis-artis sebagai legitimasi acara mereka, Kolese Gonzaga tidak ingin terjebak dalam perang gengsi tersebut.
 
Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk melatih dan mendidik para siswa untuk berkreasi dan mencipta sesuatu. Dengan pemahaman ini, sekolah mendedikasikan waktu, tenaga, dan materi untuk menarik talenta-talenta muda Gonzaga ke puncak pencapaian mereka.
 
"Anak-anak bukan hanya diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri dan talenta mereka, tetapi sungguh-sungguh dilatih supaya mereka mampu menampilkan bentuk tertinggi atas talenta mereka," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan