SBY merilis album debut pada 2007, berjudul Rinduku Padamu. Disusul berturut-turut, Evolusi (2009), Ku Yakin Sampai di Sana (2010), dan Alam, Cinta, dan Kedamaian: Harmoni Tembang untuk Bangsa (2011). Album terakhir yang dirilis SBY adalah Kumpulan Lagu Lagu Terbaik Karya SBY dan Karaoke Lagu-Lagu Karya SBY.
Di lingkar dunia yang lain, SBY adalah politisi. Kita semua tahu itu, dia adalah Presiden Indonesia ke-6. Namun, bagaimana cara membuat SBY terdengar musikal meski sedang berbicara politik? Barangkali, video musik SBY TWEETS EMO COVERS menjadi jawabannya.
Sebuah akun YouTube bernama Mardial, yang kerap mengunggah berbagai video parodi, musik, dan berbagai konten-konten seputar ketertarikan pribadinya, menjadi viral. Hanya dalam waktu empat hari, video SBY TWEETS EMO COVERS yang diunggah Mardial ditonton lebih dari 163 ribu kali.
Video musik parodi itu bermuatan lagu yang diaransemen dengan gaya emo, dengan lirik-lirik yang menggunakan kicauan SBY, yang belakangan kerap jadi perbincangan netizen.
Emo sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut aliran musik rock yang ekspresif, yang liriknya sensitif, emosional, introvert, bahkan tidak jarang terminologi "emo" digunakan untuk menyebut lagu dengan muatan lirik depresi.
"Awalnya saya direkomendasikan sama teman saya soal video parodi tweet Donald Trump yang digubah menjadi lagu emo oleh channel (YouTube) Super Deluxe. Kemudian saya adaptasi ide tersebut dengan menggunakan tweet dari Pak SBY. Tujuannya hanya untuk hiburan saja. Enggak ada misi tertentu. Karena kebetulan saya biasa membuat konten video remix dan parodi di kanal YouTube saya," kata Mardial dalam wawancara dengan Metrotvnews.com, Selasa (21/2/2017).
Menurut Mardial, kicauan SBY cukup linier dengan pakem-pakem emo. Hal itu juga ditunjang dengan pemilihan diksi saat SBY menulis kata-kata.
“Iya betul (kicauan SBY cocok untuk lirik lagu emo). Tweet beliau belakangan memang saya rasa sangat pas untuk menjadi sebuah rangkaian lirik lagu. Walaupun saya tidak begitu mengerti dengan kekisruhan beliau dan pihak lain saat ini.”
Respons dari para pengguna YouTube pun tinggi terhadap lagu itu. Saat artikel ini ditulis, setidaknya lagu dengan lirik dari kicauan SBY itu telah dikomentari sebanyak 508 kali, mendapat hampir tiga ribu “like” dan 153 “dislike.” Membaca deretan komen dan ribuan “like,” dapat disimpulkan bahwa pengguna YouTube menyambut positif lagu itu.
Kesehariannya, Mardial bekerja sebagai produser, arranger, dan composer. Saat ditanya apakah ke depan Mardial akan melakukan hal sama terhadap pejabat publik atau politikus lain, dirinya menyangkal.

Mardial (Foto: Youtube Riridottv)
“Saya rasa cukup ini saja. Karena saya tidak terlalu concern dengan politik. Saya hanya pelaku seni. Tidak pernah mau menunjukkan dukungan terhadap pihak manapun. Apalagi politisi. Karena menurut saya politik itu terlalu dinamis. Sekarang kawan besok jadi lawan,” jelas Mardial.
Di akhir wawancara, Mardial menegaskan apa yang dilakukannya adalah sebuah parodi semata, tanpa ada tendensi melecehkan pihak manapun.
“Sampai sekarang saya masih merasa takut (jika lagu yang dirilisnya itu menuai permasalahan). Walaupun konteks video saya memang parodi," tegasnya.
Apa yang dilakukan Mardial memang menarik. Di satu sisi, politik begitu pelik. Di sisi lain, peliknya kondisi politik disikapi dengan humor dan karya-karya yang membuat rileks. Mardial adalah satu dari sekian banyak orang yang memandang politik dari kacamata humor.
Dalam bidang kreatif lain, kita mengenal Agan Harahap yang mampu “Ahok” dan “Rizieq Shihab” lewat foto yang dimanipulasi. Agan juga melakukan manipulasi foto lain seputar selebritas dunia dan tokoh politik dan publik Indonesia. Benang merah antara Mardial dan Agan adalah sama-sama berupaya mengendorkan saraf publik yang tegang oleh berbagai peristiwa politik, dengan karya parodi dan humor yang mereka lahirkan.
Kicauan seputar politik yang ternyata “cocok” menjadi lirik lagu mungkin juga pertanda bahwa memang SBY adalah penulis lagu sejati. Bukan tidak mungkin, ketika SBY mengetahui bahwa dirinya menginspirasi Mardial, keduanya akan berkolaborasi bersama.
“Saya bersedia kalau diajak bermusik. Tapi kalau berpolitik tentu tidak,” ujar Mardial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id