Sebagian masyarakat percaya, beberapa karakter Disney Princess mengidap atau memiliki gejala gangguan mental. Hal ini berdasarkan pengamatan dari pola interaksi, pola pikir, emosi, hingga tingkah laku dari karakter tersebut.
Kendati belum ada penjelasan yang kredibel, tak ada salahnya mengetahui lebih jauh soal spekulasi yang ramai dibicarakan ini. Berikut tokoh Disney Princess dan gangguan mental yang diduga menggambarkan mereka:
1. Snow White: Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)
Snow White. Foto: Disney Princess
Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan stres pasca trauma yang umumnya dialami seseorang setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, kecelakaan, atau peristiwa mengancam nyawa lainnya.
Seperti diketahui, Snow White sempat mendapat ancaman pembunuhan dari ibu tirinya yang kejam. Nyawanya terancam hingga ia harus bersembunyi di hutan dan akhirnya bertemu dengan tujuh kurcaci baik hati.
Berdasarkan artikel berjudul "Disney's 'Snow White and the Seven Dwarfs': The Perceived Pervasiveness of Trauma" oleh Sarah J. Gervais tahun 2017, karakter Snow White disebut mengalami gejala-gejala PTSD. Misalnya ketakutan dan kecemasan berlebihan, mimpi buruk berulang, dan perubahan perilaku maupun suasana hati.
| Baca juga: Yuk Intip! Teori Konspirasi Film Animasi Disney |
2. Cinderella: Dependent Personality Disorder (DPD)
Cinderella. Foto: Academy Museum
DPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan kebutuhan terus-menerus akan perawatan dan dukungan dari orang lain. Pengidapnya mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka.
Merujuk pada artikel berjudul "Cinderella and Her Sisters: The Pervasiveness of the Cinderella Archetype in Contemporary Popular Culture" oleh Susan R. Meyer tahun 2015, Cinderella dikatakan mengalami DPD karena perilakunya yang sangat bergantung pada orang lain. Tokoh ini juga kurang mampu membuat keputusannya sendiri.
Kondisi tersebut diduga terjadi karena Cinderella mengalami perlakuan buruk dari ibu tiri dan saudara tirinya hingga ia merasa terisolasi. Ia pun menjadi sangat bergantung dengan ibu peri dan hewan-hewan peliharaannya.
3. Elsa: Avoidant Personality Disorder
Elsa Frozen. Foto: disney.wikia.com
Avoidant personality disorder merupakan kondisi kesehatan mental ditandai dengan pola perilaku yang terus-menerus menghindari interaksi sosial. Individu dengan gangguan ini merasa tidak mampu, malu berlebihan, dan takut akan penolakan, sehingga mereka cenderung menjauh dari orang lain.
Dalam film Frozen, ditunjukan bahwa Elsa selalu menolak dan tidak aman untuk berhubungan dengan orang lain, bahkan dengan saudara kembarnya sendiri, Anna. Tokoh tersebut juga cenderung menolak bantuan dari orang lain dan takut menghadapi kritik.
Perilakunya ini dipicu dari trauma masa kecil ketika Elsa tidak sengaja melukai Anna dengan kekuatan es yang dimiliki. Kejadian itu melekat dalam ingatan Elsa dan membuatnya terus merasa bersalah.
| Baca juga: 12 Contoh Deskripsi Bing Image Creator untuk Bikin Poster Ala Disney Pixar AI |
4. Anna: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Anna. Foto: Disney.com
Tak hanya Elsa, Disney Princess Anna dari film Frozen juga diduga mewakili gangguan Attention deficit hyperactivity disorder. ADHD ditandai dengan kesulitan mempertahankan fokus, hiperaktif, dan impulsivitas. Gangguan ini umumnya muncul pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Dugaan Anna menunjukkan ciri penderita ADH telah dikemukakan oleh berbagai penelitian. Disebutkan bahwa Anna sulit mempertahankan fokusnya. Tokoh ini juga menunjukkan perilaku impulsif tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.
5. Belle: Stockholm Syndrome
Belle. Foto: Disney Princess
Stockholm Syndrome adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika korban penculikan, penyekapan, atau penyanderaan mengembangkan perasaan positif dan ikatan emosional dengan penculiknya. Individu dengan Stockholm Syndrome menganggap penculik sebagai sahabat atau pelindung.
Dalam film Beauty and the Beast jelas sekali digambarkan Belle secara perlahan-lahan memiliki ikatan emosional dengan Beast, sosok yang menculik dan menyekapnya di sebuah kastil. Bahkan Belle berakhir menyelamatkan Beast dari kutukan yang menjeratnya.
| Baca juga: 5 Fim Disney yang Cocok untuk Orang Dewasa |
6. Aurora: Major Depressive Disorder
Aurora. Foto: Disney Princess
Major Depressive Disorder merupakan gangguan suasana hati. Umumnya ditandai dengan episode depresi berulang yang berlangsung setidaknya dua minggu. Kondisi ini secara signifikan memengaruhi kesehatan mental, fisik, dan kehidupan sosial individu.
Penulis dan psikolog Deborah Serani, PsyD dalam laman Psychology Today menyebut Aurora adalah salah satu contoh karakter yang mengalami depresi mayor. Hal ini terlihat dari bagaimana sang putri kehilangan minat pada kehidupannya, tidak menunjukkan emosi yang kuat, dan kurang bersemangat menjalani hidup.
7. Merida: Antisocial Personality Disorder (ASPD)
Merida. Foto: Disney Princess
Gangguan kesehatan mental satu ini ditandai dengan pola perilaku yang mengabaikan dan melanggar hak orang lain secara terus-menerus. Individu dengan ASPD sering kali berperilaku kejam, ceroboh, atau impulsif, tanpa mempertimbangkan perasaan atau konsekuensi.
Sebuah artikel dalam jurnal Psychiatry, Psychology and Law pada 2016 yang ditulis Maria Gardini dan rekannya, mengungkap bahwa karakter Merida memiliki beberapa gejala ASPD, seperti ketidakpedulian terhadap kebutuhan orang lain serta kecenderungan untuk melakukan tindakan impulsif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
