Film Pembantaian Dukung Santet disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Film ini menceritakan sebuah peristiwa ketika ratusan orang di Banyuwangi, Jawa Timur dibantai habis karena dituduh sebagai dukun santet tanpa sebuah bukti yang konkret.
"Film ini mengingatkan kita ke tahun 1998 di mana saat itu orang-orang yang telah menggunakan sebuah santet itu dibantai semuanya. Dan di saat itu suasana politik juga lagi berada di masa yang kelam banget di Indonesia, di satu daerah sudah terjadi pembantaian juga," kata Teuku Rifnu yang jadi pemeran utama.
Film Pembantaian Dukun Santet berkisah sebuah teror yang terjadi di salah satu pesantren di mana para ustadz dan santri dibunuh satu per satu karena sebuah tuduhan sebagai dukun santet. Salah satu santri bernama Satrio yang diperankan Kevin Ardilova berusaha menyelamatkan diri dari konflik sambil memastikan keselamatan kedua orang tuanya yang terancam di kampung halamannya.
baca juga: 10 Film Indonesia Tayang Mei 2025: Didominasi Horor |
Satrio juga berusaha mengungkapkan dalang dari teror yang menyerang pesantren. Apakah ada orang yang mampu mengulik dalang di balik teror mematikan ini?
"Semoga film ini juga menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Bukan hanya menghibur, tapi juga ada premis yang bisa kita pelajari. Karena peristiwa ini sangat dikenal, bukan hanya di kalangan Indonesia, tapi juga internasional," kata Azhar Kinoi Lubis.
Film Pembantaian Dukun Santet dibintangi oleh Kevin Ardilova, Aurora Ribero, Kaneishia Yusuf, Iqbal Sulaiman, Siti Azizah Chairunisa, Sasya Anastasya, Ariyo Wahab, Teuku Rifnu Dimana, Pritt Timothy, dan lain-lain. Ariyo Wahab menyebut film ini berbeda dengan film-film horor lainnya.
"Istilahnya banyak teka-teki, jadi memang enggak banyak film horor yang kebaca ceritanya, ini enggak kebaca. Justru itu yang membuat film ini menyeramkan. Jadi bukan sekadar horor biasa, banyak misteri yang harus dipecahkan memang semua mencurigakan," kata Ariyo Wahab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News