Film Budi Pekerti (Foto: dok. rekata studios)
Film Budi Pekerti (Foto: dok. rekata studios)

Ulasan Film Budi Pekerti, Refleksi Diri di Masa Pandemi

Medcom • 31 Oktober 2023 22:35
Jakarta: Tajamnya asumsi publik membuat mereka harus belajar dengan Budi Pekerti. Salah satu caranya adalah refleksi.
 
Pada kesempatan ini, Medcom.id diundang untuk menghadiri press screening film Budi Pekerti yang tayang di seluruh bioskop tanah air mulai 2 November 2023. Film tersebut cukup dinantikan karena penayangan perdananya yang tidak biasa.
 
Seperti yang diketahui bahwa film Budi Pekerti memulai jalannya di Toronto International Film Festival (TIFF) pada September 2023. Penanyangan tersebut membuat pecinta film penasaran dengan karya kedua milik Wregas Bhanuteja yang mendapatkan 17 nominasi dan menjadikannya pemilik nominasi terbanyak di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.

Alur dengan Konflik Berlapis

Meskipun alurnya terlihat ringan, tetapi semakin lama menontonnya, saya merasakan film Budi Pekerti cukup memiliki alur yang rumit. Pasalnya, film ini memiliki konflik yang berlapis sehingga akan sangat padat untuk disaksikan.

Ketika konflik pertama muncul, timbulah beberapa cabang baru dari konflik utama itu. Setiap konflik merupakan turunan dari konflik pertamanya.
 
Awalnya konflik itu hanya memberikan dampak bagi pemeran utama, tetapi seiring cabang-cabang itu muncul, konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah menjadi rumit untuk diselesaikan.
 
Yang saya lihat selama film berlangsung, konflik itu tidak diselesaikan secara jelas dan hanya berakhir dengan sekilas saja. Namun konflik utama dari film Budi Pekerti itu berhasil mencakup keseluruhan konflik yang berakhir dengan tenang.
 
Ulasan Film Budi Pekerti, Refleksi Diri di Masa Pandemi

Sajikan Banyak Adegan Semiotik

Tanpa disadari, film Budi Pekerti memiliki cukup banyak adegan yang bersifat semiotik. Jadi, dalam adegan yang ditunjukkan itu memiliki makna tersendiri.
 
Salah satunya adalah saat Tita, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina, menangis dan air matanya keluar dari mata sebelah kiri. Mungkin kalau dilihat oleh kebanyakan orang, hal itu dinilai biasa saja. Namun ternyata itu memiliki makna yang cukup dalam kalau diteliti lebih lanjut karena menurut mitos Yunani, air mata yang keluar dari sebelah kiri menandakan rasa sedih dan sakit yang sesungguhnya.
 
Selain itu, ada juga satu barang yang awalnya selalu ada hampir di setiap adegan dalam film dengan dibawa secara bergilir oleh para pemainnya. Namun barang itu ditinggalkan begitu saja ketika konflik yang menimpa para pemainnya itu telah diselesaikan. Ternyata itu ada hubungannya dengan semua yang terjadi di dalam film, mulai dari awal hingga akhir.
 
Pada awalnya, dua adegan itu merupakan salah satu yang membuat adegan semiotik yang tidak saya sadari. Namun setelah menyimak lebih jauh, ternyata adegan itu penuh dengan makna yang secara tidak langsung menyampaikan pesan tersendidi bagu para penontonnya.
 
Ulasan Film Budi Pekerti, Refleksi Diri di Masa Pandemi

Angkat Isu Sosial di Masyarakat

Perlu diketahui bahwa latar waktu yang digunakan dalam film Budi Pekerti adalah saat virus Covid-19 menyerang dan menimbulkan pandemi di beberapa negara, salah satunya Indonesia. Selama masa itu berlangsung, cukup banyak pengaruh yang terjadi.
 
Yang menjadi sorotan dalam film Budi Pekerti ini adalah usaha kuliner dan pendidikan masyarakat Yogyakarta. Konflik utama dalam film tersebut juga berawal dari isu sosial yang kerap terjadi, yakni budaya mengantre.
 
Sosok yang mencoba untuk menegur pelanggar keadilan di dalam film, justru mendapatkan bumerang yang tidak disangka sebelumnya. Hal itu yang menjadi awal mula film Budi Pekerti dimulai.
 
Dunia pendidikan yang harus melakukan pembelajaran jarak jauh pun juga disoroti. Dalam film Budi Pekerti, profesi guru sangat diangkat oleh Wregas Bhanuteja sebagai sutradara dan penulis skenarionya. Ia menggambarkan perjuangan seorang guru yang ingin memberikan pelajaran untuk muridnya agar lebih memiliki budi pekerti yang tertata dalam hidup mereka.
 
Selain itu, permasalahan yang ada di dalam keluarga juga ikut terangkat secara perlahan. Tidak hanya berasal dari keluarga para pemeran utama, tetapi itu juga terlihat dari keluarga pemeran lainnya yang kerap terjadi di dunia nyata.

Berikan Pelajaran Hidup dengan Refleksi

Salah satu metode pembelajaran yang unik dalam film Budi Pekerti adalah refleksi. Itu adalah cara yang digunakan oleh Bu Prani, yang diperankan oleh Sha Ine Febryanti, untuk mengajar muridnya selaku guru bimbingan konseling di sekolah. Menggunakan refleksi diri dengan berbagai cara yang tidak biasa menjadi keunikan dari guru tersebut.
 
Kalau saya menilai, cara itu cukup efektif digunakan oleh sebagian orang. Pasalnya dalam film Budi Pekerti, di balik pertentangan metode itu, para murid yang telah menjalani refleksi dari Bu Prani justru tumbuh menjadi murid yang lebih baik lagi di masa depan.
 
Selain itu, cara dari Muklas, yang diperankan oleh Angga Yunanda, untuk memberikan pengetahuan dari berbagai satwa kepada pengikutnya di media sosial terbilang cukup unik. Menurut saya, dua cara itu tidak jauh berbeda, hanya saja penerapan dan penjelasannya saja yang tidak sama.
 
Refleksi yang diajarkan itu bisa dikatakan sebagai kunci utama sebagai alat penyelesai konflik. Meskipun awalnya cara itu terluhat konyol, nyatanya sangat berguna untuk masalah yang sedang dihadapi.
 
Ulasan Film Budi Pekerti, Refleksi Diri di Masa Pandemi

Menggali Kenangan di Masa Pandemi

Film Budi Pekerti terlihat memang banyak terinspirasi dari berbagai peristiwa yang terjadi selama masa pandemi berlangsung. Pasalnya, saya merasa banyak adegan yang tidak asing dan pernah dirasakan secara sekilas. Saat itu saya baru menyadari bahwa kenangan di masa pandemi itu kembali teringat.
 
Mulai dari pembelajaran jarak jauh, berbagai usaha yang terdampak, penggunaan masker di berbagai tempat, hingga kehebohan di media sosial. Semua itu terekam secara jelas dalam film Budi Pekerti.
 
Selain itu, berbagai peristiwa yang sepertinya dinilai buruk pada saat itu, bisa memiliki penilaian berbeda ketika dilihat kembali. Seperti apa yang dialami oleh Bu Prani dan keluarganya di dalam film.
 
(Rafi Alvirtyantoro)
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan