Gadis keturunan India-Jawa ini mengulur waktu. Dia meminta pertunangan ditunda sepekan supaya bisa menyusul ke Indonesia dan menjemput ibunya pulang. Hal yang awalnya tidak diketahui Sinta dan tidak pernah diceritakan sang ibu, ternyata mereka masih memiliki sanak saudara di Indonesia, tepatnya di desa Borobudur, Magelang.
Kepulangan Widhi adalah untuk menuntaskan masalah lama yang selama ini dipendam sendiri. Sinta semakin heran ketika menjumpai bahwa Widhi dan saudaranya (Ria Irawan) tidak akur. Hanya lewat saudara bungsu (Dian Sidik), mereka bisa berbicara dengan nyaman.
Dari sudut pandang Sinta, yang perlahan memahami rahasia ibunya, Widhi adalah sosok yang benar-benar berbeda pada masa lalu. Bagi yang bingung dengan poster filmnya, yang menampilkan Lala Karmela mengejar lima sosok berbeda Cut Mini, poin cerita masa lalu karakter Widhi inilah yang dimaksud.
Film dibuka dengan potongan adegan seorang anak kecil, yang tampil menari di panggung berlatar siluet Taj Mahal. Namun belum juga tarian selesai, ibunya masuk panggung dan menarik sang anak keluar. Payal atau gelang kaki anak ini terlepas dan dibiarkan tertinggal di sana.
Adegan ini tidak berhubungan langsung dengan alur peristiwa utama dalam film, tetapi baru ketahuan maknanya setelah drama relasi ibu dan anak itu sampai pada titik puncaknya. Film ini punya beberapa adegan lain dengan pola serupa, yaitu "menyimpan kode" dan "mengungkap maknanya belakangan".
Tampak bahwa masa lalu keluarga Widhi di Jawa menjadi titik utama cerita, yang lapisannya dibuka satu demi satu melalui Sinta.
Sutradara Azhar "Kinoi" Lubis mengonfirmasi hal ketika saya wawancara usai pemutaran. Menurut Kinoi, dia tidak ingin penonton dengan mudah menebak akhir cerita.
"Saya suka membuat penonton bertanya-tanya di awal film. Kenapa adegan pembuka tegang kayak begini? Kenapa dia mencari ibunya? Kenapa ibunya menutupi dengan segalak itu dan menyuruh anaknya pulang?" kata Kinoi.
Melihat hasil akhir filmnya, upaya bercerita Kinoi seperti menghadapi tantangan besar karena materi cerita naskah yang sangat gemuk. Selain kisah pertunangan Sinta dan masalah internal keluarga Widhi, ada sejumlah fragmen kisah lain yang berkelindan dalam film berdurasi dua jam ini. Misalnya rencana Vikash terjun ke politik, artefak Borobudur, atau persoalan hutang piutang.
Secara sangat kebetulan, sebagian besar fragmen kisah tambahan ini ternyata punya dampak langsung terhadap perjalanan Sinta dan Widhi ketika bergelut dengan masalah masing-masing. Jika alur cerita film ini terasa membingungkan, barangkali karena keinginan kuat kreator dan penulis ceritanya untuk bercerita banyak hal, tetapi belum cukup berhasil ditampung dalam kemasan naskah yang solid.
Ada upaya menjadikan film ini ringan dan bersahabat melalui bumbu komedi adegan maupun pemainnya. Bumbu pemancing gelak tawa ini dengan mudah bisa dinikmati secara parsial. Namun secara keseluruhan, rasanya upaya ini membuat keseluruhan cerita film menjadi tontonan yang membuat kikuk.
Kendati demikian, film ini punya beberapa elemen cerita yang menarik dikupas lebih lanjut. Misalnya adegan ketika pembantu di keluarga Borobudur, yang diperankan Yati Pesek, mengusir Widhi secara halus dengan sapu dan tembang Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id