Meet and Greet Family Sunday Movie (FSM) merupakan salah satu rangkaian dari program Family Sunday Movie 2022 yang diinisiasi oleh Kemenparekraf/Baparekraf melalui Direktorat Ekonomi Kreatif dan Produk Digital.
Family Sunday Movie adalah sebuah festival film pendek untuk memberikan apresiasi bagi para pelaku industri perfilman khususnya film indie di Indonesia, sekaligus untuk mempromosikan karya film pendek yang terpilih.
Menparekraf Sandiaga mengucapkan selamat kepada dua film terpilih yakni Maramba dari Komunitas Etanan Films untuk genre film dokumenter dan Gemintang dari Komunitas Gresik Film untuk genre film fiksi.
Sandiaga memberikan sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras tim produksi dalam menghasilkan film pendek yang berkualitas. Bagi para peserta yang belum terpilih, Sandiaga mengajak mereka tidak berkecil hati karena program Family Sunday Movie 2022 masih terus berlanjut setiap bulannya hingga Oktober 2022.
"Saya ucapkan selamat, jangan lupa terus tingkatkan dan kembangkan kreativitas. Masih ada kesempatan bagi yang belum terpilih, jangan patah semangat, karena bulan-bulan berikutnya hingga Oktober 2022 akan terus bergulir dan bagi yang belum berpartisipasi, tunggu apa lagi jangan lewatkan informasi pendaftarannya yang ada di media sosial kemenparekraf," kata Sandiaga Uno.
Sandiana Family Sunday Movie program Kemenparekraf yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi pertumbuhan industri kreatif.
"Selamat berkreasi, ciptakan karya-karya hebat, kembangkan potensi daerah, dan buktikan kita mampu jadi agen perubahan untuk masa depan," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Mohammad Amin melaporkan terdapat 215 film pendek baik dalam bentuk fiksi maupun dokumenter yang mendaftar pada periode Februari 2022.
"Hal ini membuktikan bahwa sineas lokal produktif dalam menghasilkan karya yang luar biasa dan antuasiasme begitu tinggi terhadap program Kemenparekraf untuk mendukung perkembangan film indie di Indonesia melalui karya-karya sineas atau komunitas film lokal. Kegiatan FSM juga memberi dampak yang signifikan terhadap pergerakkan roda ekonomi, bertumbuhnya lapangan kerja, dan banyaknya tenaga kerja," katanya.
Jika satu komunitas membutuhkan tenaga kerja sekitar 30 orang, dengan 215 film artinya ada sekitar 6.450 tenaga kerja yang terserap. Ini tentu menjadi sinyal kebangkitan sektor ekonomi kreatif dalam penciptaan lapangan kerja.
"Harapan kami FSM dapat membantu sineas muda untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri, memajukan film-film pendek daerah agar mendapat tempat yang diakui dan mampu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri," kata Amin.
Menurut Ketua Panitia FSM, Emil Heradi, dengan antuasisme yang begitu besar dari para pesert membuktikan bahwa film pendek juga mempunyai tempat di ranah kreatif Indonesia. Dia berharap Family Sunday Movie menjadi jendela untuk bisa melihat kekayaan alam, adat budaya, kesenian, dan pariwisata Indonesia yang beragam.
"Kami menilai seluruh film pendek yang mendaftar baik fiksi maupun dokumenter secara objektif. Yang terpenting bukan lagi siapa penggarapnya melainkan pada orisinalitas kita, keunikan, dan kemampuan bercerita. Kami berharap kedepannya FSM dapat menjadi barometer perkembangan industri film pendek di Indonesia, lahirnya pembaruan, dan semangat generasi muda," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News