Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa industri kreatif itu memiliki sebuah ekosistem dengan rantai nilainya masing-masing.
“Kita tahu ada di tahapan kreasi, ada di tahapan produksi. Ada juga di tahapan distribusi, di konsumsi, bahkan di perlindungannya, di konservasinya,” kata Teuku Riefky Harsya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurutnya, pemerintah siap hadir dalam setiap tahapan tersebut, sesuai dengan kebutuhan para pelaku industri.
“Kadang memang pemerintah hadir di tahapan kreasi, tapi ada juga kadang-kadang hadir di tahapan distribusi,” ucap Teuku Riefky.
baca juga: Kejutan Penampilan Baru Caitlin Halderman di Film Setetes Embun Cinta Niyala |
“Mungkin ada kalanya pada saat kreasi dan produksi, si para kreator ini mungkin sudah ada jalan keluarnya,” tambahnya.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah dengan menggelar acara nonton bareng film animasi JUMBO. Acara ini dihadiri oleh jajaran Kabinet Merah Putih dan anggota Komisi VII DPR RI. Kehadiran para pemangku kebijakan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hak cipta.
"Nanti butuh lagi perlindungan pada saat konservasi atau pada saat dibajak misalnya, dan disitulah hadirnya pemerintah," tutur Teuku Riefky Harsya.
"Tapi Kementerian Ekonomi Kreatif tentu tidak bisa sendiri. Kenapa kita ajak juga teman-teman dari kementerian-kementerian lain hari ini hadir," lanjutnya.
JUMBO merupakan film animasi Indonesia yang diproduksi oleh Visinema Studios dan disutradarai oleh Ryan Adriandhy. Film yang melibatkan lebih dari 200 kreator dan dijadwalkan tayang pada Lebaran 2025.
Film JUMBO menceritakan tentang petualangan seorang anak laki-laki bernama Don yang berusaha menyelamatkan buku dongeng peninggalan orang tuanya. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang teman baru dan menghadapi berbagai tantangan yang menguji arti persahabatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News