Christine dan Reza dianggap mampu mewakili generasi film Indonesia dari dekade 70-an hingga saat ini.
"FFI tidak bisa diganggu gugat lagi. Harus menghargai sejarah dan meningkatkan apresiasi insan film Indonesia," kata Christine dalam jumpa pers FFI 2014 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).
Mengenai kontroversi yang terjadi dalam menyikapi keberadaan FFI, Christine berpendapat, satu-satunya cara adalah melakukan pembenahan.
"Kalau ada kekurangan, wajar. Itu dinamika film Indonesia. Kalau ada penyelenggaraan kurang berkenan, seharusnya kita perbaiki, bukan meniadakan Festival Film Indonesia. Ada festival lainnya boleh saja. Kalau (ajang penghargaan dari) pemerintah hanya satu saja," sambung Christine.
FFI 2014 merupakan debut Badan Perfilman Indonesia (BPI) dalam mengurus ajang tahunan itu. BPI yang baru dibentuk Januari 2014, langsung mendapat tugas besar untuk membenahi FFI.
Hasilnya, acara penghargaan tertinggi insan film Indonesia ini memiliki sistem penilaian baru yang diadaptasi dari cara penilaian Piala Oscar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News