Hal itu disampaikan langsung oleh Angga Dwimas Sasongko, sineas ternama tanah air dan pendiri rumah produksi Visinema Pictures. Ia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia masih cukup banyak yang menonton film lokal dengan persentase sebesar 48 persen.
'Yang paling menarik adalah market share penonton Indonesia itu 48 persen. Jadi, 100 persen penonton film di Indonesia 48 persennya penonton film lokal," kata Angga Dwimas Sasongko kepada Medcom.id, Senin, 8 Januari 2024.
Menurutnya, itu bisa menjadi sebuah bukti bahwa penonton Indonesia masih mencintai karya anak bangsa. Selain itu, ada juga potensi bahwa industri perfilman Indonesia akan terus berkembang mengingat persentase market share yang tertulis di atas bisa dikatakan langka di seluruh dunia.
"Ini juga jadi sebuah bukti bahwa film Indonesia itu dicintai sama penonton Indonesia dan menunjukkan potensi film Indonesia akan berkembang terus," ucap Angga Dwimas Sasongko.
"Karena market share film lokal yang seperti Indonesia itu cuma bisa dihitung beberapa jari di dunia," tambahnya.
| baca juga: Festival Film di Indonesia Diakui di Luar Negeri |
Angga Dwimas Sasongko menjelaskan bahwa negara lain, selain Indonesia, memiliki market share penonton cukup rendah karena masih didominasi dengan film asal Hollywood atau film asing lainnya.
"Jadi di negara-negara lain, dominasi market-nya itu yang menonton film asing dan hollywood," ujar Angga Dwimas.
Oleh karena itu, Angga Dwimas Sasongko sebagai seorang sineas menilai bahwa industri film Indonesia memiliki potensi yang bagus untuk terus tumbuh ke depannya. Ia bahkan menilai bahwa pasar film tanah air merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Indonesia dibilang punya potensi luar biasa, one of the best film market in the world," pungkas Angga Dwimas Sasongko.
Apalagi dengan pertumbuhan penonton yang meningkat setiap tahunnya. Sebelumnya, ia sempat mengatakan bahwa penonton Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 14,5 persen dari 2022 hingga 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
