Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Para sineas tanah air beramai-ramai mengadakan acara atau membuat sebuah kegiatan untuk merayakan hari penting dalam dunia perfilman Indonesia.
baca juga: Begini Sejarah Hari Film Nasional, Sempat Ditolak PKI |
Namun apakah Sobat Medcom mengetahui film pertama dan tertua di Indonesia? Itu adalah film Loetoeng Kasaroeng.
Film Loetoeng Kasaroeng dirilis pada 1926 silam. Film bisu tersebut dibintangi oleh para pemeran pribumi yang membuat ini menjadi film pertama yang menampilkan penduduk asli Indonesia.
Berikut tujuh fakta menarik film Loetoeng Kasaroeng.
1. Angkat Cerita Rakyat Sunda
Diketahui bahwa film Loetoeng Kasaroeng mengangkat kisah tentang cerita rakyat dari Jawa Barat. Film ini menceritakan tentang seorang gadis yang jatuh cinta pada seekor lutung, hingga diketahui bahwa hewan tersebut merupakan seorang pangeran titisan Sunan Ambu.
2. Buatan Orang Belanda
Jadi, film Loetoeng Kasaroeng itu merupakan hasil garapan orang Belanda bernama L. Heuveldorp. Sosok tersebut mengambil alih posisi sutradara dan juga produser.
Sementara itu, untuk sinematografi film Loetoeng Kasaroeng digarap oleh seorang Indo-Belanda yang bernama G. Krugers. Ia juga menggarap sebuah film berjudul Eulis Atjih sebagai sutradara yang dirilis pada 1927 silam.
3. Dibintangi Penduduk Asli Indonesia
Meski film ini digarap oleh orang Belanda, tetapi para pemain yang dipilih untuk membintangi film Loetoeng Kasaroeng ini merupakan penduduk asli Indonesia. Hal itu yang membuat film tersebut menjadi film pertama yang menampilkan penduduk asli Indonesia, seperti Oemar dan Martoana.
4. Lakukan Pemutaran Perdana di Bandung
Diketahui bahwa film Loetoeng Kasaroeng melakukan pemutaran perdana di Bioskop Oriental dan Elita, Bandung, Jawa Barat, mulai dari 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927. Film tersebut hanya ditayangkan selama seminggu disertai pertunjukan gamelan Sunda secara langsung sebagai musiknya.
Selain itu, film ini diputar di bioskop Mignon di Cirebon pada 14-17 Februari 1927.
5. Memiliki Kualitas yang Buruk
Film Loetoeng Kasaroeng mendapatkan kritikan yang cukup pedas dari kritikus film Bandoenger di majalah Panorama. Ia menilai bahwa kualitasnya buruk dibandingkan film impor Hollywood.
Sepertinya faktor dana juga mempengaruhi kualitasnya. Apalagi akting para pemain yang sangat kurang memuaskan.
6. Film Tidak Laku
Seperti yang telah diketahui bahwa film Loetoeng Kasaroeng itu hanya ditayangkan di wilayah Jawa Barat, khususnya Bandung. Sineas Misbach Yusa Biran pernah menulis bahwa film tersebut tidak akan diterima dengan baik di luar Jawa Barat. Hal itu karena budaya dan tarian Sunda tidak dianggap menarik bagi kelompok etnis lain, terutama orang Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id