Seperti diberitakan Reuters, gugatan Denise diajukan di pengadilan negeri Los Angeles pada Senin 19 Juni 2017. Menurut Denise, konsep lima karakter berwarna yang mewakili emosi para tokoh manusia dalam Inside Out, berasal dari program The Moodsters buatannya. Program ini dia ajukan ke Disney setiap tahun selama 2005-2009. Beberapa nama, termasuk sutradara Pete Docter, disebut memiliki akses ke proposal tersebut.
Inside Out bercerita tentang gadis muda bernama Riley (Kaitlyn Dias) yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru setelah pindah rumah dari Midwest ke San Fransisco. Riley mengalami kebingungan emosional, soal bagaimana dia harus merespons situasi asing yang dia alami. Emosi Riley ditampakkan secara manusiawi dalam lima karakter. Ada Joy (kuning), Anger (merah), Fear (ungu), Disgust (hijau), dan Sadness (biru).
Dalam berkas gugatan, Denise menyebut personifikasi emosi tersebut serupa dengan karakter emosi dalam program The Moodsters. Ada Happiness (kuning), Anger (merah), Fear (hijau), Sadness (biru), dan Love (merah jambu). Dalam situs resmi The Moodsters, kelima karakter ini bernama Coz, Razzy, Quigly, Snorf, dan Lolly.
Denise menilai bahwa dia dan Disney memiliki kontrak tersirat soal hak cipta. Dia meminta bagian dari hasil penjualan tiket bioskop, DVD, Blue-Ray, iTunes, dan semua pernak-pernik dari Inside Out.
Menurut Denise, kesuksesan ekstrim film tersebut tidak mungkin terjadi tanpa karyanya. Box Office Mojo mencatat film Inside Out berhasil meraup pemasukan USD 857 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun dari penayangan di beberapa negara. Jumlah ini hampir lima kali lipat dari dana produksi sebesar USD 175 juta.
Menurut Reuters, pihak Disney belum memberi tanggapan. Pengacara Denise juga dikabarkan menolak berkomentar. Sementara Denise juga belum memberi pernyataan personal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id