"Film Jumbo ini dirilis pada hari pertama libur Lebaran kemarin, sehingga hari ini adalah hari ke-40 penayangannya. Pantauan kami hingga tadi malam menunjukkan angka lebih dari 9 juta penonton," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Mei 2025.
Ia mengatakan secara optimis bahwa film JUMBO akan mengalami lonjakan jumlah penonton. Apalagi JUMBO masih tetap eksis di bioskop dan rencananya akan tayang di 17 negara mulai Juni 2025.
Baca juga: Najwa Shihab Kecewa Arsenal Gagal ke Final Liga Champions: Capek Banget! |
“Angka ini (9 juta) belum termasuk potensi penonton dari 17 negara yang akan menayangkan film ini secara bertahap mulai bulan Juni mendatang. Dengan demikian, jumlah penonton pasti akan bertambah signifikan dari negara-negara tersebut,” kata Teuku Riefky.
“Perlu ditekankan bahwa periode 40 hari penayangan ini belum berakhir dan masih terus berjalan. Selain itu, angka tersebut juga belum mencakup penonton dari platform digital,” tambahnya.
Teuku Riefky juga menyoroti dominasi Intellectual Property (IP) asing di pasar Indonesia, terutama pada produk-produk untuk anak sekolah seperti buku tulis, buku bergambar, alat tulis, dan tempat pensil.
"Kita tahu buku tulis, buku gambar, tempat pensil, banyak sekali menggunakan IP bukan lokal, tapi pasarnya juga lokal," ucap Teuku Riefky.
Untuk menyikapi hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan strategi khusus untuk mempromosikan IP lokal dengan memanfaatkan kesuksesan film JUMBO secara positif. Momentum kembalinya siswa ke sekolah pada bulan Juni mendatang akan dimanfaatkan secara maksimal.
Baca juga: Olga Lydia Kenang Kunjungan Paus Leo XIV ke Papua 22 Tahun Lalu |
"Momentum ini mempertemukan kami dengan percetakan atau penerbit buku alat tulis, yang pada akhirnya, mereka sendiri yang merasakan dampak positifnya secara bisnis. Kami hanya memfasilitasi," ujar Teuku Riefky.
Saat ini, produk-produk seperti buku bergambar, alat tulis, dan tempat pensil bertema JUMBO sedang dalam tahap produksi. Langkah ini diharapkan dapat mendorong anak-anak Indonesia untuk menggunakan produk dengan IP lokal.
"Harapannya, ke depan, anak-anak sekolah juga dapat membeli buku alat tulis yang menggunakan IP lokal," ungkap Teuku Riefky.
Selain itu, Kemenparekraf juga telah menjalin kolaborasi dengan perusahaan mode untuk memproduksi merchandise bertema JUMBO. Menteri Teuku Riefky menjelaskan bahwa penjualan merchandise memiliki potensi keuntungan jangka panjang yang lebih besar bagi investasi film.
"Dalam jangka panjang, justru akan lebih diuntungkan dari merchandise-nya dibandingkan dari jumlah penonton atau pengembalian investasi film itu sendiri," jelas Teuku Riefky.
"Terutama ketika film tersebut menjadi IP global atau bahkan IP nasional yang dikenal secara luas," pungkasnya.
JUMBO merupakan film animasi petualangan yang menampilkan sederet pengisi suara ternama, termasuk Prince Poetiray, Quinn Salman, Bunga Citra Lestari, dan Ariel Noah. Film ini berkisah tentang petualangan Don (Prince Poetiray) bersama sahabat-sahabatnya dan Meri (Quinn Salman) dari dunia lain dalam mencari orang tua Meri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News