Dalam episode tersebut, cerita berlatar negara fiksi bernama "Argan," tempat karakter Sa Eon (Yoo Yeon Seok) bekerja sebagai negosiator sebelum menjadi vigilante.
Namun, adegan yang menampilkan negara "Paltima" melakukan serangan udara terhadap negara "Izmael" memicu kritik tajam dari penonton.
Banyak yang menilai bahwa nama dan situasi dalam adegan tersebut merujuk pada konflik Israel-Palestina secara tidak langsung.
Salah satu penonton mengomentari di media sosial, "Izmael & Paltima dengan sandera asal Korea? Ini penghinaan terhadap genosida yang sedang terjadi di Gaza.
Apa maksudnya ini?" Komentar ini merepresentasikan gelombang kritik terhadap bagaimana konflik kompleks tersebut digambarkan secara simplistik dan dianggap tidak akurat.
Selain itu, beberapa penonton menuduh drama ini menyampaikan propaganda zionis. "Untuk siapa pun yang belum menonton, lebih baik boikot saja.
Kita semua tahu negara mana yang dimaksud. Mereka bahkan tidak berusaha menutupinya dan justru menampilkan fakta yang terbalik," tulis seorang pengguna media sosial.
Desakan untuk meminta pertanggungjawaban ditujukan kepada sutradara Park Sang Woo dan penulis skenario Kim Ji Woon.
Banyak yang menyerukan agar mereka meminta maaf secara terbuka dan menghapus adegan tersebut dari tayangan. "MBC harus menghapus klip itu dan meminta maaf," ujar salah satu kritikus di media sosial.
Meskipun dilanda kontroversi, When The Phone Rings tetap mencapai rekor tertinggi dalam hal rating.
Pada 4 Januari 2025, episode terakhir drama ini mencatatkan rata-rata rating nasional sebesar 8,6 persen menurut Nielsen Korea, menjadikannya penayangan dengan angka tertinggi sepanjang seri.
Klip tersebut bisa dilihat disini.
Baca Juga:
Heboh Kabar Shin Tae-yong Bakal Dipecat, Ini Penjelasan PSSI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News